3. Masalah Fisik
Selain kesehatan mental, KDRT juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik anak-anak. Anak-anak usia sekolah mungkin mengalami sakit kepala dan sakit perut akibat situasi tegang di rumah. Bayi yang terus-menerus dianiaya berisiko lebih tinggi mengalami cedera fisik.
4. Perilaku Agresif
Remaja yang menyaksikan KDRT sering kali bereaksi terhadap situasi tersebut dengan menjadi agresif. Mereka mungkin terlibat dalam perkelahian, bolos sekolah, atau terlibat dalam aktivitas berisiko seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
5. Pelecehan Fisik
Anak-anak yang tumbuh di lingkungan keluarga dengan kekerasan sering kali menjadi korban langsung. Pasangan yang kasar bisa dengan mudah menjadi orang tua yang kasar, yang merugikan anak-anak secara fisik, verbal, dan emosional.
6. Depresi
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan beracun dan penuh kekerasan berisiko tinggi mengalami depresi di masa dewasa. Trauma menyaksikan KDRT dapat menyebabkan gangguan konsentrasi, kesedihan mendalam, dan gejala depresi lainnya.
7. Masalah Kesehatan
Baca Juga: Cut Intan Unggah Video KDRT Lagi, Bagaimana Cara Menyembuhkan Trauma?
Penyakit seperti jantung, obesitas, dan diabetes di masa dewasa mungkin tidak selalu disebabkan oleh pola makan buruk atau faktor lingkungan, tetapi bisa juga terkait dengan pelecehan fisik, emosional, dan verbal yang dialami atau disaksikan anak-anak saat masih kecil.
Paparan KDRT sejak dini bisa mempengaruhi perkembangan psikologis dan fisik anak-anak, sehingga penting untuk memberikan perlindungan dan dukungan yang mereka butuhkan agar bisa tumbuh dengan sehat dan bahagia.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama