Kenali Penyebab Anxiety Disorder, Ikatan Dokter Indonesia Berikan Solusi Pengobatan

Kamis, 02 Januari 2025 | 12:10 WIB
Kenali Penyebab Anxiety Disorder, Ikatan Dokter Indonesia Berikan Solusi Pengobatan
Ilustrasi anxiety disorder. (Freepik)

Suara.com - Menurut informasi dari IDI Gorontalo, anxiety disorder, juga dikenal sebagai gangguan kecemasan, merupakan sebuah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan kecemasan, khawatir, dan ketakutan yang berlebihan selama waktu yang lama. Data WHO menunjukkan bahwa sekitar 301 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan ini, yang sering mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

IDI adalah organisasi profesi yang menaungi para dokter di Indonesia. Didirikan pada 24 Oktober 1950, IDI berfungsi untuk mengembangkan profesi kedokteran dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Organisasi IDI memiliki lebih dari 199.000 anggota dan berafiliasi dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sekretariat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia beralamat di Jl. Dr. G.S.S.Y. Ratulangi No. 29, Menteng, Jakarta Pusat 10350, Indonesia.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa saja penyebab terjadinya anxiety disorder serta obat yang direkomendasikan bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya anxiety disorder?

Anxiety disorder atau gangguan kecemasan merupakan sebuah kondisi serius yang memerlukan perhatian dan pengelolaan yang tepat. Gangguan kecemasan dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya gangguan kecemasan meliputi:

1. Faktor riwayat keluarga atau genetik

Studi menunjukkan bahwa gangguan kecemasan dapat diwariskan. Jika ada anggota keluarga yang menderita gangguan kecemasan, kemungkinan seseorang yang menderita gangguan kecemasan juga meningkat.

2. Faktor lingkungan

Baca Juga: Alami Psikosomatis, Sogi Indra Dhuaja Sampai Konsumsi 270 Obat Demi Bisa Sembuh

Pengalaman hidup dan lingkungan tempat tinggal dapat memengaruhi perkembangan gangguan kecemasan. Pengalaman traumatik, kehilangan, atau kondisi lingkungan yang tidak aman, seperti kekerasan dalam rumah tangga, dapat memicu respon kecemasan yang berkepanjangan.

3. Ketidakseimbangan neurotransmitter

Ketidakseimbangan zat kimia di otak, seperti serotonin dan norepinefrin, dapat berperan dalam timbulnya gejala kecemasan. Hormon stres seperti kortisol juga dapat mempengaruhi kondisi ini

4. Kondisi medis

Beberapa kondisi kesehatan fisik, seperti hipertiroidisme atau gangguan jantung, dapat menyebabkan gejala kecemasan. Ketidaknyamanan fisik dari penyakit tertentu juga bisa mempengaruhi kesehatan mental.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati anxiety disorder?

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI