Harapan Baru Bagi Pasien Stroke: Operasi Brain Bypass STA-MCA Tingkatkan Peluang Kesembuhan

Selasa, 25 Maret 2025 | 09:30 WIB
Harapan Baru Bagi Pasien Stroke: Operasi Brain Bypass STA-MCA Tingkatkan Peluang Kesembuhan
Ilustrasi dokter menganalisa penyakit stroke. [Pexels]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stroke dan gangguan pembuluh darah otak menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, dengan risiko yang terus meningkat seiring dengan pola hidup modern.

Namun, kemajuan di bidang bedah saraf kini memberikan harapan baru bagi pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak melalui prosedur Brain Bypass Surgery STA-MCA (Superficial Temporal Artery to Middle Cerebral Artery).

Dokter spesialis bedah saraf RS Siloam Lippo Village, Prof Dr dr Julius July, Sp.BS, M.Kes, menegaskan bahwa operasi ini menjadi solusi bagi pasien dengan risiko tinggi yang metode pengobatan konvensionalnya tidak lagi efektif.

“Operasi bypass STA-MCA ini merupakan pilihan utama bagi pasien yang mengalami penyumbatan atau gangguan aliran darah ke otak. Ketika metode lain tidak lagi memberikan hasil optimal, prosedur ini dapat menjadi alternatif yang menjanjikan,” ujar Prof Julius dikutip dari ANTARA pada Selasa (25/3/2025).

Bagaimana Operasi Ini Bekerja?

Brain Bypass Surgery merupakan prosedur bedah saraf yang menghubungkan Superficial Temporal Artery (STA), arteri yang terletak di luar tengkorak, dengan Middle Cerebral Artery (MCA), salah satu arteri utama di otak yang berfungsi mengalirkan darah ke sebagian besar area otak besar, termasuk lobus frontal, temporal, dan parietal.

Dengan teknik mikrovaskular, ahli bedah akan menyambungkan arteri superfisial di kepala pasien dengan arteri di dalam otak menggunakan mikroskop bedah khusus. Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke otak secara signifikan sehingga mengurangi risiko stroke berulang.

Siapa yang Bisa Menjalani Operasi Ini?

Brain Bypass Surgery STA-MCA biasanya direkomendasikan bagi pasien yang mengalami:

Baca Juga: Pemanis Buatan Picu Serangan Jantung dan Stroke? Ini Hasil Studi Terbaru

  • Stroke iskemik berulang, yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah otak.
  • Aneurisma kompleks, yang tidak dapat ditangani dengan metode konvensional.
  • Penyempitan pembuluh darah otak, yang berisiko tinggi menyebabkan stroke.

Meski prosedur ini menjadi harapan bagi banyak pasien, tidak semua orang dapat menjalani operasi bypass langsung. Prof Julius menjelaskan bahwa dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor sebelum merekomendasikan operasi ini.

“Kami mengevaluasi usia pasien, kondisi pembuluh darah, serta luasnya penyumbatan. Jika pembuluh darah terlalu kecil, maka bypass langsung mungkin tidak memungkinkan,” terangnya.

Untuk kasus di mana bypass langsung tidak memungkinkan, dokter dapat memilih indirect bypass, yang melibatkan stimulasi pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan suplai darah ke otak secara bertahap. Salah satu teknik yang sering digunakan dalam indirect bypass adalah EDMAPS (Ensefalo Duro Myo Arterio Pericranial Synangiosis).

Persiapan dan Proses Operasi

Sebelum menjalani operasi, pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan, seperti MRI, CT-Scan, dan angiografi serebral, untuk menilai kelayakan prosedur ini.

“Pemeriksaan ini sangat penting untuk mengetahui kondisi pembuluh darah pasien dan memastikan bahwa operasi ini adalah pilihan terbaik bagi mereka,” ujar Prof Julius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI