Terapi kanker kolon pun kini makin personal. Dengan pemeriksaan biomarker dan mutasi genetik, dokter dapat menentukan apakah pasien cocok untuk immunotherapy atau targeted therapy.
Untuk stadium awal, pembedahan bisa menjadi pilihan utama. Pada stadium lanjut, terapi bisa mencakup kemoterapi, radioterapi, hingga kombinasi beberapa metode.
"Dengan deteksi dini melalui kolonoskopi dan penanganan tepat, kanker usus besar bukanlah akhir dari segalanya. Justru ini bisa menjadi awal bagi kesembuhan," pungkas dr Randy.
Tips Sebelum Menjalani Kolonoskopi
1. Ikuti Instruksi Dokter Soal Puasa dan Diet Khusus
- Biasanya, 1–2 hari sebelum kolonoskopi, kamu diminta mengonsumsi makanan rendah serat atau cairan bening saja (air putih, kaldu, teh tanpa susu).
- Hindari makanan berwarna merah atau ungu karena bisa mengganggu hasil pemeriksaan.
2. Lakukan Pembersihan Usus (Bowel Preparation)
- Dokter akan meresepkan obat pencahar khusus untuk dikonsumsi malam sebelum tindakan, tujuannya agar usus benar-benar bersih dari feses.
- Ini penting karena usus yang kotor dapat mengaburkan pandangan dokter saat memeriksa.
3. Informasikan Obat yang Sedang Dikonsumsi
- Terutama jika kamu mengonsumsi obat pengencer darah, insulin, atau suplemen herbal—dokter mungkin akan menyarankan penghentian sementara.
4. Minta Pendamping untuk Mengantar Pulang
- Karena kamu akan mendapat obat penenang (sedasi) saat prosedur, kamu tidak disarankan mengemudi atau pulang sendiri.
Baca Juga: Waspada! Makanan Ultra Proses Picu Kanker Usus Besar, Ini Hasil Penelitian Terbaru