Ginseng Jawa, atau dikenal sebagai "akar kucing," memiliki efek serupa dengan ginseng Korea tetapi lebih terjangkau. Penelitian Universitas Airlangga (Unair) membuktikan bahwa ekstrak Ginseng Jawa meningkatkan kadar testosteron sekaligus mengurangi stres oksidatif penyebab disfungsi hormonal.
Untuk merasakan manfaatnya, rebus 10 gram akar Ginseng Jawa dengan 3 gelas air hingga mendidih. Minum air rebusan ini dua kali seminggu untuk hasil optimal.
4. Tribulus (Tribulus terrestris)
Meski bukan asli Indonesia, Tribulus telah dibudidayakan di beberapa daerah kering seperti Nusa Tenggara. Universitas Diponegoro (Undip) menemukan bahwa Tribulus terrestris meningkatkan kadar testosteron dengan merangsang pelepasan hormon LH dan FSH.
Kamu bisa mengonsumsi Tribulus dalam bentuk teh herbal atau ekstrak kapsul. Seduh 1 sendok teh bubuk Tribulus dengan air panas, diamkan 10 menit, lalu minum sebelum sarapan.
5. Kelor (Moringa oleifera
Daun kelor kaya akan zinc, magnesium, dan vitamin E—nutrisi penting untuk produksi testosteron. Universitas Brawijaya (UB) melaporkan bahwa tikus yang diberi ekstrak kelor mengalami peningkatan testosteron sebesar 25% dalam 4 minggu.
Konsumsi kelor sebagai sayur bening, smoothie, atau serbuk yang dicampur dengan minuman hangat.
6. Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum)
Baca Juga: Hari Hutan Sedunia, Pertamina Perkuat Program Hutan Lestari untuk NZE 2060
Jahe merah mengandung gingerol dan shogaol yang meningkatkan sirkulasi darah dan produksi hormon. Universitas Padjadjaran (Unpad) membuktikan bahwa konsumsi jahe merah secara teratur dapat meningkatkan kadar testosteron pada pria dengan obesitas.