Suara.com - Kamu sering merasa sulit fokus atau mudah terdistraksi? Ramuan tradisional untuk meningkatkan konsentrasi bisa menjadi solusi alami yang patut dicoba. Indonesia kaya akan rempah dan tanaman herbal yang telah digunakan turun-temurun untuk memperkuat daya ingat dan ketajaman pikiran.
Berdasarkan penelitian dari berbagai universitas terkemuka, beberapa herbal lokal bahkan memiliki efek yang setara dengan suplemen modern.
Pada artikel yang disadur dari pafigresikbaru.org ini, Kamu akan menemukan tujuh ramuan tradisional asli Indonesia yang telah teruji secara ilmiah, lengkap dengan cara penggunaannya. Tidak hanya itu, kami juga akan membahas bagaimana bahan-bahan ini bekerja di dalam tubuh untuk meningkatkan fokus dan produktivitas.
1. Daun Pegagan
Pegagan atau Centella asiatica telah lama dikenal sebagai tanaman yang meningkatkan fungsi kognitif. Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan bahwa ekstrak pegagan dapat memperbaiki memori dan konsentrasi berkat kandungan triterpenoid yang merangsang pertumbuhan sel saraf.
Cara menggunakannya cukup mudah: rebus 5-7 lembar daun pegagan segar dengan 2 gelas air hingga tersisa setengahnya. Minum air rebusan ini setiap pagi sebelum beraktivitas. Kamu juga bisa mencampurkannya dengan madu untuk menambah rasa.
2. Jahe Merah
Jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) tidak hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga meningkatkan sirkulasi darah ke otak. Studi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) membuktikan bahwa senyawa gingerol dalam jahe merah mampu mengurangi kelelahan mental dan meningkatkan kewaspadaan.
Untuk merasakan manfaatnya, parut 1 ruas jahe merah, seduh dengan air panas, dan tambahkan perasan lemon. Minum ramuan ini di pagi hari atau saat Kamu merasa lesu.
Baca Juga: 7 Ramuan Tradisional untuk Kesuburan Wanita yang Terbukti Secara Ilmiah
3. Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin, senyawa antioksidan yang melindungi otak dari peradangan dan stres oksidatif. Penelitian Universitas Indonesia (UI) menemukan bahwa kurkumin dapat meningkatkan produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF), protein yang mendukung pertumbuhan sel otak baru.
Kamu bisa membuat ramuan kunyit dengan merebus 1 sendok makan kunyit bubuk dalam susu hangat. Tambahkan sedikit lada hitam untuk meningkatkan penyerapan kurkumin.
4. Temulawak
Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) sering digunakan sebagai pengganti kopi karena kemampuannya meningkatkan energi tanpa menyebabkan gelisah. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) menyatakan bahwa temulawak mengandung zat aktif yang memperbaiki fungsi neurotransmiter, sehingga otak bekerja lebih efisien.
Cara terbaik mengonsumsinya adalah dengan membuat jus temulawak dicampur madu dan air hangat. Minum secara rutin untuk hasil optimal.