Pertama di Sulawesi, Vaksinasi DBD Massal untuk Siswa SD Demi Cegah Kematian Anak

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 25 April 2025 | 15:41 WIB
Pertama di Sulawesi, Vaksinasi DBD Massal untuk Siswa SD Demi Cegah Kematian Anak
Ilustrasi Vaksinasi DBD. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara mencatat sejarah sebagai wilayah pertama di Pulau Sulawesi yang meluncurkan program vaksinasi dengue (DBD) massal kepada anak-anak sekolah dasar. Langkah ini dilakukan sebagai respon atas lonjakan signifikan kasus DBD dalam tiga tahun terakhir, sekaligus bentuk konkret dukungan terhadap Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (Stranas Dengue) 2021–2025.

Data Dinas Kesehatan mencatat bahwa jumlah kasus dengue di Minahasa Utara meningkat tajam: dari 116 kasus dengan 1 kematian pada 2022, menjadi 404 kasus dengan 3 kematian pada 2023, dan melonjak hingga 800 kasus dengan 4 kematian pada 2024. Tingkat kejadian (Incidence Rate) DBD di kabupaten ini pun selalu berada di atas target nasional, yaitu 10 per 100.000 penduduk.

Wilayah Minahasa Utara yang terletak di antara dua kota besar, Manado dan Bitung, menyebabkan tingginya mobilitas penduduk, yang turut mempercepat penyebaran virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Dalam acara sosialisasi yang digelar pada 24 April 2025, Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten mendukung penuh upaya nasional pengendalian dengue dan melihat pentingnya vaksinasi sebagai bentuk pencegahan dini.

“Kami menyambut baik dan memberikan dukungan pada arahan Kementerian Kesehatan RI melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (Stranas Dengue) 2021–2025, yang menjadi panduan komprehensif dalam upaya pengendalian dengue secara berkelanjutan di seluruh Indonesia,” paparnya, dalam keterangan yang diterima Suara.com.

Langkah awal vaksinasi dengue akan dilaksanakan dalam bentuk program percontohan (pilot program) kepada 500 anak-anak sekolah dasar (SD/MI) di dua kecamatan dengan tingkat kasus tertinggi, yakni Kecamatan Kalawat dan Kecamatan Dimembe. Berdasarkan data, Kecamatan Kalawat mencatat 175 kasus dengan IR 0,6%, sedangkan Dimembe mengalami 169 kasus dengan IR 0,7% dan 2 kematian.

Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara, dr. Stella Safitri, M.Kes., menjelaskan bahwa meskipun berbagai upaya telah dilakukan — seperti Gerakan 3M Plus, fogging, dan abatisasi — angka kasus dengue tetap tinggi. Maka dari itu, vaksinasi dipandang sebagai solusi yang lebih terintegrasi dan inovatif.

“Guna mengendalikan angka kasus dengue di Minahasa Utara, serta melindungi warga dari penyebaran virus dengue, kami melihat perlunya menerapkan pendekatan yang lebih terintegrasi dan inovatif, salah satunya melalui vaksinasi,” jelas dr. Stella.

Program ini juga mendapat dukungan dari kalangan medis. dr. Hesty Lestari, Sp.A, menegaskan bahwa vaksin dengue telah direkomendasikan oleh asosiasi medis di Indonesia dan penting untuk diberikan sejak dini.

Baca Juga: Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Pramono Kumpulkan Jajaran Besok

“Di Kabupaten Minahasa Utara, program vaksinasi akan difokuskan pada anak-anak usia SD/MI, karena mereka termasuk kelompok yang paling rentan terhadap infeksi dan risiko dengue berat,” ujar dr. Hesty.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI