Kasus DBD Mulai Tinggi, Ini Cara Ibu Lindungi Keluarga dari Bahaya Gigitan Nyamuk

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 25 April 2025 | 21:48 WIB
Kasus DBD Mulai Tinggi, Ini Cara Ibu Lindungi Keluarga dari Bahaya Gigitan Nyamuk
Ilustrasi cara mencegah DBD. (dok MyBaby)

Suara.com - Demam Berdarah Dengue (DBD) terus menjadi ancaman kesehatan yang serius di Indonesia, dengan angka kasus yang terus meningkat setiap tahun. DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dan kelompok yang paling rentan terinfeksi adalah anak-anak. 

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2024 jumlah kasus DBD di Indonesia hampir mencapai 250 ribu kasus, dengan lebih dari 1.000 kematian. Jumlah kasus yang terus meningkat sejak 2016, menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih waspada. 

Salah satu faktor utama yang membuat anak-anak rentan terhadap DBD adalah sistem imunitas mereka yang belum sempurna. Dr. Anggraini Alam, Sp. A(K), Kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis RSUP Dr. Hasan Sadikin, mengungkapkan bahwa anak-anak usia 5-14 tahun memiliki tingkat kematian tertinggi akibat DBD, mencapai 40%. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini sangat penting untuk mengurangi risiko terjangkitnya penyakit ini pada anak-anak.

Menanggapi hal ini, MY BABY sebagai merek perawatan bayi dan anak, kembali menggelar kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk sebagai upaya pencegahan penyebaran DBD di tanah air.

Sebagai bagian dari kampanye ini, MY BABY menggandeng masyarakat di berbagai kota besar seperti Bandung, Semarang, dan Surabaya untuk terlibat dalam aksi pencegahan DBD. Dengan pendekatan 3M Plus—Menguras, Menutup, Mendaur ulang Plus Menggunakan MY BABY Minyak Telon Plus—dan pengasapan (fogging), kampanye ini berfokus pada edukasi kepada ibu rumah tangga untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi tempat berkembang biak nyamuk dengan cara menutup genangan air, menguras wadah penampung air, serta mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Langkah-Langkah Ibu untuk Lindungi Si Kecil

Melindungi anak-anak dari gigitan nyamuk pembawa virus dengue memang bukan hal yang mudah, tetapi ada berbagai langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh para ibu di rumah:

1. Melakukan 3M Secara Rutin

Baca Juga: Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Pramono Kumpulkan Jajaran Besok

Langkah pertama yang paling dasar namun efektif adalah dengan melakukan 3M seminggu sekali, yaitu Menguras (membuang air di bak mandi, ember, dan kolam), Menutup (wadah yang bisa menampung air hujan), dan Mendaur ulang (sampah plastik dan botol bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk). Kebersihan rumah juga sangat penting, seperti menjaga agar sampah tidak menumpuk, mencuci pakaian yang sudah dipakai, serta menanam tanaman anti-nyamuk.

2. Melindungi Anak dari Gigitan Nyamuk

Gigitan nyamuk menjadi pintu utama penyebaran virus dengue, maka melindungi anak dari gigitan nyamuk adalah langkah krusial. Penggunaan kelambu saat tidur siang dan penggunaan produk perlindungan seperti minyak telon dapat membantu. MY BABY Minyak Telon Plus, yang dipercaya oleh banyak ibu di Indonesia, memiliki formula yang tidak hanya menghangatkan tubuh bayi, tetapi juga terbukti memberikan perlindungan efektif dari gigitan nyamuk hingga 8 jam. Produk ini hadir dalam varian Eucalyptus dan Lavender, serta dalam bentuk lotion untuk kenyamanan ekstra.

3. Meningkatkan Imunitas Anak

Salah satu faktor yang meningkatkan risiko DBD adalah sistem kekebalan tubuh anak yang belum sepenuhnya berkembang. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan imunitas anak dengan memastikan mereka mendapatkan makanan bergizi, cukup tidur, dan melakukan aktivitas fisik. Vaksinasi juga dapat menjadi salah satu cara untuk memperkuat daya tahan tubuh anak terhadap infeksi.

4. Mengenakan Pakaian Tertutup

Salah satu cara praktis untuk menghindari gigitan nyamuk adalah dengan mengenakan pakaian tertutup pada anak. Lengan panjang dan celana panjang dapat melindungi kulit anak yang lebih rentan terhadap gigitan nyamuk, terutama saat beraktivitas di luar rumah atau di daerah dengan banyak nyamuk.

Kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk yang diadakan oleh MY BABY bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, terutama para ibu, tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melindungi anak-anak dari bahaya nyamuk. Winny Yunitawati, Deputy Managing Director Tempo Scan Group, menegaskan bahwa tindakan nyata di tingkat keluarga adalah langkah pertama yang sangat penting dalam mencegah DBD. 

Dengan berkolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, kampanye ini berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak, sehingga risiko DBD dapat diminimalisir dan kesehatan mereka tetap terjaga. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI