Tiga kategori lomba yang dihadirkan pun mengusung nilai lokal dalam filosofi “Kuta Udaya Wangsa”, yaitu:
- Kuta 5K
- Udaya 10K
- Wangsa Half Marathon (21,097 km)
Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini juga mengusung inklusivitas. Ada lima peserta dalam Wheelchair Exhibition Race dan 10 peserta dari kalangan Insan Berkebutuhan Khusus (IBK) yang tergabung dalam NPCI.
Di samping itu, kegiatan budaya juga menjadi bagian tak terpisahkan dengan dukungan penuh dari KORMI serta pertunjukan seni lokal.
Peserta didominasi pelari dari wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, dengan mayoritas berasal dari generasi milenial dan Gen Z.
Dari sisi dampak ekonomi, ajang ini diprediksi menghasilkan perputaran dana hingga belasan miliar rupiah—mendorong geliat UMKM, sektor akomodasi, transportasi, hingga kuliner.
Lebih jauh, Taman Budaya Bogorun 2025 juga digadang-gadang sebagai sumber baru bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peluang kolaborasi bisnis, sponsorship, serta kemitraan berkelanjutan yang akan menguntungkan Bogor dalam jangka panjang.
Rangkaian acara akan diawali dengan pengambilan race pack pada 9–10 Mei 2025 di Gedung Tegar Beriman, Kantor Bupati Kabupaten Bogor.
Puncak acara akan berlangsung pada Minggu, 11 Mei 2025, mulai pukul 04.00 hingga 10.30 WIB di Taman Budaya, Sentul City — menjadi momen bersejarah sekaligus ajang yang mempertemukan energi sportivitas dan semangat budaya dalam satu lintasan.
Baca Juga: Bocoran Lengkap! Rahasia Haji Mabrur untuk Calon Jemaah 2025