Suara.com - Indonesia tengah bergerak menuju visi besar Indonesia Emas 2045, sebuah cita-cita nasional untuk menjadi negara maju dengan sumber daya manusia yang unggul. Namun, tantangan di bidang kesehatan dan pendidikan masih menjadi hambatan nyata yang perlu diatasi secara serius.
Salah satu isu yang paling mengkhawatirkan adalah stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Menurut data SSGI 2024, angka stunting di Indonesia masih berada di angka 19,8%.
Ini artinya, hampir satu dari lima anak Indonesia mengalami hambatan tumbuh kembang yang dapat berdampak jangka panjang pada kecerdasan, prestasi belajar, hingga produktivitas saat dewasa.
Melihat tantangan ini, upaya preventif melalui edukasi dan pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting. Edukasi gizi sejak dini adalah langkah strategis untuk membekali anak-anak dan keluarganya dengan pengetahuan tentang makanan sehat dan pola hidup bersih.
Hal ini bukan hanya berkaitan dengan kebutuhan makan tiga kali sehari, tetapi bagaimana memastikan bahwa apa yang dikonsumsi mengandung nutrisi yang cukup dan seimbang.
Langkah konkret seperti yang dilakukan melalui program APL Peduli patut diapresiasi. Diluncurkan oleh PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL) di SDN Cipinang 01 Pagi, Jakarta Timur, program ini menghadirkan pendekatan holistik yang menggabungkan edukasi, dukungan gizi, serta layanan kesehatan.
APL Peduli terdiri dari dua pilar utama: APL Mengajar, yang menghadirkan para karyawan APL dan Danone Indonesia sebagai relawan pengajar untuk menyampaikan edukasi interaktif tentang nutrisi dan kesehatan.
Serta Pemeriksaan Kesehatan Gratis, yang memungkinkan masyarakat, termasuk guru dan wali murid mendapatkan layanan skrining penyakit secara cuma-cuma. Salah satu kekuatan program ini terletak pada kemitraan lintas sektor.
“Kami yakin bahwa sinergi dan kemitraan lintas organisasi dapat mendukung dan memberikan dampak positif bagi perwujudan mewujudkan perubahan gaya hidup sehat serta memotivasi kalangan generasi muda yang dapat diterapkan oleh masyarakat di seluruh Indonesia," jelas Christophe Piganiol, Presiden Direktur PT Anugerah Pharmindo Lestari.
Baca Juga: The Healing Season of Pottery: Menemukan Semangat Baru dari Studio Tembikar
Kolaborasi dengan Danone Indonesia menghadirkan kampanye “Minum Susu Bersama” yang tidak hanya mengingatkan pentingnya konsumsi susu sebagai sumber nutrisi lengkap, tetapi juga memperkenalkan edukasi seputar sistem pencernaan yang sehat.
Ini menjadi kunci utama dalam penyerapan nutrisi optimal. Saluran cerna yang sehat sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, termasuk kemampuan berpikir kreatif dan berinteraksi sosial.
Selain itu kegiatan ini juga diperkaya dengan modul edukasi “Isi Piringku”, sebuah materi ajar yang mengajarkan prinsip dasar makanan bergizi seimbang kepada siswa sekolah dasar.
Pendekatan ini bukan sekadar teori, tetapi dilaksanakan secara langsung dalam suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif. Dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan praktik, edukasi ini menjadi lebih membumi dan mudah diadopsi dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, komitmen Siloam Hospitals Group dalam program ini tercermin lewat inisiatif SELANGKAH (Semangat Lawan Kanker), yang menyediakan layanan skrining kanker payudara gratis bagi perempuan, khususnya mereka yang belum memiliki akses terhadap pemeriksaan kesehatan.
Kegiatan ini menyasar ibu-ibu dan guru, karena kesehatan perempuan sangat memengaruhi ekosistem keluarga dan pendidikan. Ketika ibu sehat, anak-anak pun mendapat dukungan maksimal dalam tumbuh kembangnya.
Dengan melibatkan Puskesmas Pulogadung untuk menyediakan layanan seperti pemeriksaan gula darah, tekanan darah, hingga skrining kanker serviks, program ini memperluas dampaknya tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga orang dewasa di sekitar mereka.
Inilah yang disebut pendekatan holistik—tidak hanya fokus pada satu aspek, tetapi menciptakan ekosistem sehat yang saling mendukung.
Ratih Hadiwinoto, Corporate Affairs & Sustainability Associate Director menyampaikan bahwa akses terhadap layanan kesehatan preventif merupakan hal krusial dalam upaya meningkatkan kesejahteraan komunitas.
"Melalui program SELANGKAH, kami berharap semakin banyak perempuan yang sadar akan pentingnya deteksi dini sebagai langkah perlindungan diri,” ujarnya.
Stunting bukan hanya masalah kesehatan, melainkan juga masalah masa depan bangsa. Mencegahnya membutuhkan sinergi dari berbagai pihak: pemerintah, swasta, tenaga kesehatan, pendidik, dan masyarakat.
Inisiatif seperti APL Peduli menunjukkan bahwa solusi nyata dapat dimulai dari ruang kelas dan lingkungan sekolah, tempat anak-anak memulai perjalanannya sebagai generasi penerus bangsa.
Dengan target menjangkau satu juta penerima manfaat hingga tahun 2030, program ini menjadi kontribusi nyata dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Langkah-langkah seperti ini, jika direplikasi secara konsisten dan luas, akan menjadi pondasi kuat dalam membangun masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.