Terobosan Medis! Stem Cell dan Secretome Pulihkan Ginjal Akut?

Dinda Rachmawati Suara.Com
Selasa, 26 Agustus 2025 | 22:33 WIB
Terobosan Medis! Stem Cell dan Secretome Pulihkan Ginjal Akut?
Ilustrasi kesehatan ginjal

Suara.com - Dalam dunia kedokteran modern, terapi regeneratif menjadi salah satu terobosan paling menjanjikan, khususnya untuk penanganan cedera ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI). 

Selama ini, pasien dengan kerusakan ginjal akut sering kali dihadapkan pada pilihan pengobatan yang terbatas, sebagian besar hanya bersifat suportif tanpa benar-benar memperbaiki kerusakan pada jaringan ginjal. 

"Kehadiran terapi berbasis stem cell dan secretome membuka peluang baru bagi proses penyembuhan yang lebih alami dan efektif," jelas Dr. dr. Jonny, Sp.PD-KGH., M.Kes., M.M., DCN., DABRM dalam Simposium Nasional Stem Cell dan Terapi Regeneratif yang digelar oleh RSPAD Gatot Soebroto bekerja sama dengan Kalbe Regenic Stem Cell. 

Menurutnya, pemahaman tentang stem cell dan secretome menjadi kunci untuk melihat masa depan pengobatan ginjal yang lebih baik.

Stem cell atau sel punca adalah sel “induk” yang memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, termasuk sel epitel tubular ginjal. 

Kalbe Regenic Stem Cell dan RSPAD Gatot Soebroto Gelar Simposium Nasional Stem Cell (Dok. Istimewa)
Kalbe Regenic Stem Cell dan RSPAD Gatot Soebroto Gelar Simposium Nasional Stem Cell (Dok. Istimewa)

Ketika terjadi cedera pada ginjal, sel-sel ini berpotensi menggantikan jaringan yang rusak dan memicu proses penyembuhan.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat stem cell tidak hanya berasal dari kemampuannya berubah menjadi sel baru, melainkan juga dari molekul-molekul bioaktif yang dihasilkannya, yang disebut secretome.

Secretome terdiri dari berbagai sitokin, faktor pertumbuhan, dan enzim yang berperan dalam komunikasi antar sel dan mempercepat regenerasi jaringan. Molekul-molekul ini bekerja layaknya “instruksi penyembuhan” yang dikeluarkan stem cell kepada jaringan sekitar. 

Dalam secretome, terdapat pula exosome —kantong kecil berukuran nano yang membawa protein, RNA, dan faktor penyembuhan menuju sel target— yang berfungsi seperti kurir biologis. Dengan cara ini, stem cell dapat memperbaiki jaringan ginjal tanpa harus selalu ditanamkan secara langsung.

Baca Juga: Blackmores Pastikan Suplemen Mengandung Vitamin B6 di Indonesia Aman Dikonsumsi

"Pada pasien dengan AKI, terjadi kerusakan pada sel epitel tubular ginjal yang menyebabkan gangguan fungsi filtrasi dan penumpukan racun di dalam tubuh. Terapi berbasis stem cell dan secretome membantu memulihkan kondisi ini melalui beberapa mekanisme penting," tambah dia. 

Selain memicu regenerasi sel baru, secretome dan exosome juga mengurangi peradangan, memperbaiki lingkungan mikro di sekitar jaringan ginjal, serta mengaktifkan jalur sinyal tertentu yang mempercepat pemulihan fungsi sel tubular.

Dengan kata lain, terapi ini tidak hanya bersifat kuratif, tetapi juga memberikan efek protektif terhadap kerusakan lanjutan.

Perkembangan riset di Indonesia dalam bidang ini juga cukup menggembirakan. Melalui kolaborasi antara Kalbe Regenic Stem Cell, RSPAD Gatot Soebroto, dan Universitas Gadjah Mada, sejumlah penelitian terus dilakukan untuk mengeksplorasi potensi terapi regeneratif. 

Saat ini, pengembangan exosome dari mesenchymal stem cells (MSCs) sedang difokuskan untuk terapi penyakit ginjal kronik, sementara teknologi CRISPR-Cas9 juga mulai dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan stem cell dalam memodulasi sistem imun dan mempercepat proses penyembuhan.

Ilustrasi stem cell. (Pexels/Thirdman)
Ilustrasi stem cell. (Pexels/Thirdman)

Meski begitu, potensi besar ini tidak lepas dari pengawasan ketat. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa penggunaan terapi stem cell dan secretome harus dilakukan sesuai standar keamanan dan melalui proses uji klinis yang ketat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?