Kolaborasi lintas sektor menjadi penting dalam mendorong edukasi dan kepercayaan terhadap IVF.
Merck pun menginisiasi forum 7th Indonesia Learning Initiative for Fertility Experts (LIFE) bertema “Advancing the Journey in ART” yang mempertemukan 340 praktisi fertilitas, perawat, konselor, dan komunitas pasien untuk mendefinisikan ulang arti kesuksesan dalam teknologi reproduksi berbantuan.
Wenny Aurelia, Founder & Chairwoman Endometriosis Indonesia, menambahkan bahwa pasien IVF sering kali menghadapi tantangan nonmedis seperti stres, rasa takut, dan minimnya edukasi.
“Empati dan komunikasi yang jelas bisa membuat pasien merasa lebih siap dan percaya diri menjalani prosesnya,” ujarnya.
World IVF Day bukan hanya selebrasi ilmiah, tapi juga ajakan untuk bersama-sama memperjuangkan hak setiap individu dan pasangan untuk bisa menjadi orang tua. Melalui pendekatan yang lebih progresif dan empatik, kita bisa mewujudkan layanan fertilitas yang benar-benar berdampak—bukan hanya di laboratorium, tetapi juga dalam kehidupan nyata para pasien.