Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah

Jum'at, 29 Agustus 2025 | 01:46 WIB
Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah
ilustrasi penyakit campak (freepik.com/freepik)
  • Target: 70 ribu anak di Kabupaten Sumenep.
  • Waktu: Pelaksanaan dipercepat dan ditargetkan selesai dalam dua minggu.
  • Logistik: Pemerintah telah menyiapkan 11 ribu vial vaksin, di mana satu vial bisa digunakan untuk delapan anak, sehingga total pasokan cukup untuk 80 ribu anak.

"Target kita dua minggu selesai. Kalau dalam dua minggu selesai, mudah-mudahan ini akan langsung secara drastis menurunkan indikasi campak,” ucap Budi optimis.

Di tengah upaya keras pemerintah untuk menekan laju penularan, tantangan besar datang dari peredaran hoaks dan disinformasi anti-vaksinasi di masyarakat, terutama melalui grup-grup percakapan seperti WhatsApp.

Menkes Budi secara tegas menyebut penyebaran berita bohong ini sebagai tindakan berbahaya yang membahayakan nyawa anak-anak.

“Sekarang kan banyak berita-berita WhatsApp mengenai jangan imunisasi, jangan vaksinasi. Teman-teman, itu sangat berbahaya dan jahat. Karena kita lihat sampai meninggal 20 anak, hanya gara-gara masyarakat diteror berita-berita itu,” ucapnya dengan nada prihatin.

Kementerian Kesehatan mencatat adanya tren peningkatan kasus infeksi campak pada anak sepanjang tahun 2025. Data menunjukkan dinamika yang mengkhawatirkan:

  • Tahun 2024: Kasus sempat menurun menjadi lebih dari 3.500 kasus.
  • Tahun 2025: Hingga Agustus, kasus sudah mencapai lebih dari 3.400, menunjukkan potensi lonjakan signifikan hingga akhir tahun.

Kejadian Luar Biasa (KLB):

  • 2022: Dilaporkan 64 KLB.
  • 2023: Meningkat menjadi 95 KLB.
  • 2024: Menurun menjadi 53 KLB.
  • 2025: Hingga Agustus, sudah tercatat sebanyak 46 KLB di berbagai wilayah.

Data ini menjadi bukti nyata bahwa ancaman campak masih ada dan memerlukan kewaspadaan serta tindakan kolektif dari semua pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat luas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?