- Pembesaran prostat jinak alis BPH bisa ganggua kualitas hidup pria dewasa.
- Rezum, terapi uap air minim invasif, jadi solusi dengan minim efek samping.
Suara.com - Pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami pria usia lanjut. Gangguan ini sering disepelekan, padahal bisa berdampak besar pada kualitas hidup sehari-hari.
Kini, hadir inovasi terapi berbasis uap air bernama Rezum yang menjadi harapan baru bagi pasien. Berikut lima hal penting yang perlu diketahui:
1. Gejala BPH Bisa Sangat Mengganggu Aktivitas Harian
Pria dengan BPH sering merasakan gejala berupa sering buang air kecil, pancaran urine melemah, hingga rasa tidak tuntas setelah berkemih. Kondisi ini bukan sekadar membuat tidak nyaman, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup.
“BPH adalah salah satu penyakit urologi yang paling sering dijumpai. Beban penyakit ini terus meningkat seiring bertambahnya usia penduduk pria di Indonesia,” jelas Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), Ph.D dari RSCM.
2. Terapi Konvensional Punya Keterbatasan
Selama ini, pengobatan BPH biasanya dilakukan dengan obat-obatan jangka panjang atau operasi besar seperti TURP.
Meski efektif, cara ini bisa menimbulkan efek samping, termasuk gangguan fungsi seksual pasca operasi. Banyak pasien mencari alternatif yang lebih nyaman, minim risiko, dan tetap efektif.
3. Rezum Hadir Sebagai Solusi Minim Invasif
Baca Juga: Kerap Dinikmati Berlebihan, 5 Makanan Ini Bisa Picu Kanker Prostat
Rezum Water Vapor Therapy adalah inovasi berbasis energi uap air yang bekerja mengecilkan jaringan prostat tanpa sayatan. Prosedurnya relatif singkat, pemulihan cepat, dan hasil optimal bisa terlihat dalam tiga bulan.
Keunggulan lain, terapi ini minim efek samping terhadap fungsi seksual, sehingga pasien tetap bisa menjaga kualitas hidupnya.
4. Indonesia Punya Training Center Pertama untuk Rezum
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta resmi meluncurkan Rezum Water Vapor Therapy Training Center, pusat pelatihan pertama di Indonesia.
“Peluncuran Rezum Training Center ini langkah strategis, bukan hanya untuk pasien tetapi juga untuk pendidikan dokter urologi di seluruh Indonesia,” ujar Prof. Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U(K).
5. Harapan Baru bagi Pasien dan Dunia Medis