- Stem cell berpotensi besar untuk regenerasi dan terapi penyakit degeneratif.
- Dr. Purwati menyoroti pentingnya edukasi serta riset eksosom dan vaksin kanker.
- Penggunaan stem cell harus di fasilitas resmi yang berizin.
Regulasi Pemerintah dan Pentingnya Layanan Resmi
Dengan berkembangnya teknologi stem cell, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan regulasi untuk memastikan pelayanan yang aman dan berbasis bukti ilmiah.
Saat ini, regulasi yang mengatur pemanfaatan sel punca adalah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2018. Dr. Purwati mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan memilih layanan stem cell.
“Cari laboratorium yang sudah mendapat izin Kementerian Kesehatan dan BPOM. Ada rumah sakit atau klinik yang sudah ditetapkan. Yang menjalankan stem cell juga banyak, mulai dari dokter ortopedi sampai dokter penyakit dalam,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa stem cell di Indonesia juga banyak digunakan untuk keperluan wellness, seperti anti-aging yang sudah bisa dimulai sejak usia 20-an. Namun lagi-lagi, semua prosedur harus dilakukan di fasilitas yang berizin dan oleh tenaga medis berpengalaman.
Di balik dedikasinya di dunia riset kesehatan, Dr. Purwati merasa bersyukur atas penghargaan yang ia terima.
“Alhamdulillah, penghargaan ini diberikan kepada perempuan di Indonesia atas kiprahnya untuk kebermanfaatan. Dengan adanya acara ini semoga memberi dorongan untuk semakin menambah semangat dalam berkarya,” pungkasnya.