Keinginan Surya Paloh Temui Megawati Bisa Cairkan Suasana, Peluang Koalisi Masih Ada?

Pertemuan keduanya penting dilakukan untuk mencairkan suasana ketegangan kedua parpol tersebut yang dianggap memanas buntut munculnya isu reshuffle
Suara.com - Pengamat politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan menilai wajar keinginan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, pertemuan keduanya penting dilakukan untuk mencairkan suasana ketegangan kedua parpol tersebut yang dianggap memanas buntut munculnya isu reshuffle.
"Komunikasi politik untuk membangun koalisi sangat penting," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa bukan rahasia umum jika Surya Paloh rajin melakukan silaturahmi politik, termasuk upaya komunikasi dengan Megawati.
"Pak Surya termasuk salah satu elite yang rajin melakukannya. Termasuk upaya komunikasi dengan Bu Mega. Itu hal yang wajar," lanjutnya.
Pengamat politik ini mengatakan hasil komunikasi bisa dipikirkan nanti, yang terpenting komunikasi terjalin.
Ia menegaskan bahwa hubungan antarparpol tidak boleh beku, harus cair dan hangat.
"Soal hasil kan lain, karena posisi untuk capres yang didukung memang beda. Namun, itu positif," jelasnya.
Ia melihat ada peluang terbuka untuk NasDem dan PDIP kembali bersama. Terlebih, koalisi untuk Pilpres 2024 mendatang belum final.
Baca Juga: Analis: Wacana Duet Prabowo-Ganjar Berpotensi Timbulkan Deadlock Gerindra dan PDIP
"Meski kecil, peluang berkoalisi masih ada," tegasnya.
Lain darinya, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro menilai bahwa pertemuan Surya Paloh dan Megawati sulit terlaksana.
Hal itu karena resistensi politik dari PDIP usai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang mengemuka selama ini.
Selain itu, isu reshuffle yang selama ini digaungkan PDIP menyebabkan peluang pertemuan Surya Paloh dan Megawati semakin kecil.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.