Tetapi tentu halang rintang tidak mudah begitu saja dilewatkan. Prabowo jelas mudah melenggang dengan keputusan Gerindra yang mencalonkan dirinya kembali di kontestasi 2024, sebagaimana hasil rapat pimpinan nasional atau rapimnas pada 12 Agustus 2022 di Sentul, Bogor.
Tetapi perihal Ganjar? kader PDI Perjuangan ini tentu tidak bisa seenak udel menentukan diri siap menjadi pendamping Prabowo. Andai memang benar Jokowi memberi restu, Ganjar perlu keputusan Megawati Soekarnoputri untuk mengusung dirinya sebagai cawapres melalui PDIP.
Terdengar mudah, tapi hitung-hitungan politik masih panjang. Megawati belum tentu ingin mengalah begitu saja merelakan kesempatan mengusung kader sebagai capres. PDIP tegas, posisi tawar mereka kalau berkoalisi, pegang kursi capres.
"Yang pertama, internal. Pasti. Pemenang posisinya, capres, yes," ujar Ketua DPP PDIP Said Abdullah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).
Tetapi perlu dicatat, politik itu sendiri merupakan seni mencari kemungkinan atau the art of possible. Artinya dinamika masih bisa berubah-ubah seiring berjalan waktu. Yang pasti, rencana duet Prabowo-Ganjar ini belum layu, apalagi mati.
Ditemui terpisah, internal Gerindra yang menjadi sumber Suara.com berseloroh keinginan menduetkan Prabowo dengan Ganjar memang benar adanya. Salah satu orang di balik layarnya ialah Jokowi. Prabowo sudah tentu mengetahui pasti keinginan Jokowi terhadap dirinya. Tetapi sejauh ini rencana duet Prabowo-Ganjar, baru disokong oleh Jokowi dan Prabowo.
Megawati yang memegang kunci calon dari PDIP masih belum bisa ditebak arah politiknya. Jokowi dan Prabowo sendiri enggan bila harus memaksakan diri menarik Ganjar, tanpa ada dukungan dari PDIP.
Mereka berdua mewajibkan betul, apabila Prabowo dan Ganjar diduetkan maka PDIP harus ada di belakang sebagai salah satu penyokongnya.
"Syaratnya partai kawin sama figur," kata sumber tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Selain Permalukan, Adian Napitupulu Bongkar Antek Asing Dibelakang Prabowo, Benarkah?
Pernyataan itu mengandung arti bahwa sekalipun Ganjar menjadi cawapres untuk Prabowo, maka Ganjar harus maju dan diusung oleh PDIP. Ganjar tidak bisa keluar dari partai untuk kemudian menjadi bebas terbang mengikuti kontestasi.
Perkara siapa capresnya, sudah jelas, Prabowo pilihannya. Hal ini tentu sudah melalui pertimbangan Jokowi, melihat rekam jejak Prabowo yang dianggap sudah matang. Mengingat ketua umum Gerindra ini sudah maju kesekian kalinya menjadi capres.
"Secara leadership kesiapan Prabowo lebih matang. Last time, ibaratnya. Kalau Ganjar, karier masih panjang," ucap sumber.
Kekinian duet Prabowo-Ganjar hanya tinggal menunggu Megawati, setuju dan bisa rela atau tidak Ganjar sebagai kadernya dipinang sebagai cawapres.
Apabila ketiganya sudah duduk bersama mendialogkan duet tersebut, semua bakal klir. Tiga itu, yakni Jokowi, Prabowo, dan Megawati.
Sejauh ini lobi-lobi masih dilakukan lewat tangan-tangan orang terdekat. Prabowo sendiri dikabarkan melakukan lobi melalui adiknya, Hashim Djojohadikusomo yang menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra.