"Saya sampai berpikir, "Itu bisa pulang atau tidak, hidup layak atau tidak'. Ini juga banyak yang sistemnya dikuasai mafia," tambah Anies.
4. Sindir Pemerintah Pusat yang Suka Ambil Urusan Daerah
Sindiran lain yang disampaikan Anies Baswedan adalah urusan daerah yang mestinya diselesaikan oleh pemerintah daerah, bukan pemerintah pusat. Anies mengaku menyoroti tindakan pemerintah pusat yang kerap ambil permasalahan di daerah.
"Tapi kalau daerah tidak bisa menyelesaikan diambil ke pusat dan ujungnya tidak selesai juga maka menyulitkan masa depan orang-orang di daerah. Kita punya kecenderungan kalau di daerah tidak jalan, ambil alih ke pusat, dilakukan sentralisasi," jelas Anies pada kesempatan yang sama.
5. Sindir Adanya Mafia di Institusi Polri
Anies Baswedan juga menyinggung mafia yang kerap meresahkan masyarakat dan pemerintahan di institusi Polri. Anies pun mengajak Kapolri Jenderal listyo Sigit berjuang keras memberantasnya.
"Jadi, kita menyaksikan ketika peristiwa mafia-maria ini, ada polisi jenderal membunuh anak buahnya, menyelundupkan narkoba, dan pejabat pajak kekayaan fantastis," sambung Anies Baswedan menegaskan, di Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023).
6. Minta Negara Tak Ikut Campur dalam Proses Pencapresan
Anies Baswedan juga sempat menyindir pemerintah terkait proses pencapresan. Anies berharap proses pencapresan ini tidak ada larangan siapa saja yang mau mencalonkan diri.
Baca Juga: Petani Tebu di Sumut Siap Menangkan Ganjar Pranowo Presiden 2024
"Hari ini jangan sampai ada pengaturan siapa yang boleh maju dan siapa yang tidak boleh maju," kata Anies di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/5/23).