Suara.com - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bisa menjadi alternatif bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo.
Terlebih, PDI Perjuangan (PDIP) selaku pengusung utamanya memiliki keleluasaan untuk memilih cawapres meski tanpa adanya dukungan dari partai lain.
"Ganjar Pranowo cukup leluasa memilih Bacawapres karena partai utama pendukungnya, PDI Perjuangan, bisa mengajukan calon tanpa dukungan partai lain. Karena itu, pertimbangan kecukupan partai pendukung tidak begitu dibutuhkan untuk memilih Bacawapres," kata Saidiman kepada wartawan, Minggu (10/9/2023).
Rekam jejak Basuki dan Sri Mulyani, menurut Saidiman bisa menjadi pertimbangan Ganjar dalam memilih kedua sosok tersebut.
"Di sini tokoh profesional dengan rekam jejak bagus seperti Sri Mulyani atau Basuki Hadimuljono menjadi mungkin masuk dalam bursa bacawapres Ganjar," katanya.

Lebih lanjut, Saidiman menilai profesionalitas serta pengalaman kerja Basuki dan Sri Mulyani juga dapat membantu kepemimpinan Ganjar jika nantinya terpilih sebagai Presiden 2024-2029.
"Saya melihat secara objektif keduanya bagus untuk mempertajam kerja-kerja teknokratis pemerintahan nanti," tuturnya.
Di Luar Bursa
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto sempat bicara soal peluang munculnya figur baru sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar di luar nama-nama yang kini beredar.
Baca Juga: Survei Polling Institute: Prabowo-Erick Thohir Ungguli Ganjar-Sandiaga
Hasto mencontohkan kejadian di Pilpres 2019 lalu yang secara tiba-tiba memunculkan nama KH. Maruf Amin sebagai cawapres Joko Widodo atau Jokowi.