PDIP Kerap Menyandingkan Jagonya di Empat Pilpres dengan Tokoh Senior NU, Akankah Berulang untuk Ganjar?

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 03 Oktober 2023 | 07:00 WIB
PDIP Kerap Menyandingkan Jagonya di Empat Pilpres dengan Tokoh Senior NU, Akankah Berulang untuk Ganjar?
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Wapres Amin Ma'ruf dan Presiden Jokowi dalam agenda Rakernas IV PDIP yang digelar di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/8/2023). [Tangkapan layar YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam beberapa kali pemilihan presiden (Pilpres) yang digelar secara langsung, ada fenomena menarik yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam memilih pasangan calon wakil presiden (cawapres).

Sejak keikutsertaan partai berlambang moncong putih tersebut, tercatat ada kriteria yang salah satunya mendorong perwakilan dari kelompok agamis, terutama Nahdlatul Ulama (NU) untuk cawapres.

Terkecuali pada tahun 2009, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, selebihnya cawapres yang digaet PDIP berasal dari kalangan NU.

Sebagai catatan, pada tahun 2004, Megawati berpasangan dengan KH Hasyim Muzadi. Kemudian pada tahun 2014, Joko Widodo (Jokowi) yang dicalonkan PDIP menjadi capres, berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Terakhir, pada tahun 2019, pada periode kedua Jokowi maju capres berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.

Berdasarkan rekam jejak tersebut, tak heran banyak pihak yang memprediksi nantinya capres dari PDIP untuk 2024, Ganjar Pranowo akan kembali dipasangkan dengan tokoh dari NU.

Bahkan hingga saat ini, ada dua nama yang notabene berlatar belakang NU digadang-gadang akan menjadi cawapres Ganjar, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Mahfud MD.

Ganjar Pranowo dan Khofifah Indar Parawansa. (Antara)
Ganjar Pranowo dan Khofifah Indar Parawansa. (Antara)

Dalam siniar yang disiarkan melalui YouTube Akbar Faizal Uncensored, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengemukakan, Megawati Soekarnoputri memiliki pola yang konsisten dalam mencarikan pasangan cawapres untuk kadernya pada kontestasi politik nasional tersebut.

Putri proklamator Bung Karno itu memformulasikan pasangan cawapres untuk mencapai tujuan kemenangan dengan memperhatikan pola yang ajeg.

Baca Juga: Klaim Tak Haus Kekuasaan, Sandiaga Ngaku Legowo Kalau Gagal Jadi Cawapres Ganjar

"Tapi kalau Bu Mega menang iya tujuan, tetapi pola atau pattern ini harus dibakukan," katanya seperti dilihat Suara.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI