Tetapi, kata dia, program tersebut sangat berarti untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) generasi muda Indonesia yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.
"Iya biaya akan sangat besar, tetapi ini akan menolong anak-anak kita, akan membuat generasi penerus kita menjadi SDM yang unggul. Ini yang disiapkan Pak Prabowo menuju Indonesia Emas 2045," kata Muzani.
Rp1 Triliun Per Hari
Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah, mengungkapkan bahwa biaya program makan siang dan susu gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran mencapai Rp1 triliun per hari.
"Misalnya dengan keinginan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, keinginan untuk merevitalisasi pendidikan, di programnya Prabowo-Gibran," kata Burhanuddin saat menghadiri Peluncuran dan pemaparan Cita-Cita Negeri di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Rabu (13/12) malam.
Terkait sumber dananya, SekjenTKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid sebelumnya mengatakan, uang ratusan triliun tersebut akan berasal dari pengalihan anggaran pada beberapa pos di APBN.
"Sumbernya berasal dari refocusing dan realokasi anggaran di sektor pendidikan, perlindungan sosial, dan kesehatan. Penentuannya bergantung pada segmentasi kelompok yang bersangkutan," ungkapnya di Jakarta pada Selasa (28/11) lalu.
Kala itu, Nusron mengaku optimis anggaran sebesar Rp400 triliun per tahun tersebut dapat mencakup 82,9 juta ibu dan anak yang akan mendapatkan manfaat dari program makan siang dan susu gratis di Indonesia.
"Program ini, dengan asumsi mencakup 82,9 juta atau 100 persen, baru dapat tercapai pada tahun 2029," kata Nusron.
Baca Juga: Gerindra Janjikan Hidup Layak ke Warga Banten kalau Prabowo Menang Pilpres 2024
Dia menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran akan menggunakan data yang telah disahkan oleh Kementerian Sosial untuk mendistribusikan makan siang dan susu gratis kepada ibu dan anak di Indonesia.