Tawa Hangat hingga Dengar Cerita Sulitnya Hidup, Kisah dari Ganjar Pranowo Tidur di Rumah-rumah Rakyat

Kamis, 28 Desember 2023 | 20:24 WIB
Tawa Hangat hingga Dengar Cerita Sulitnya Hidup, Kisah dari Ganjar Pranowo Tidur di Rumah-rumah Rakyat
Capres Ganjar Pranowo saat menginap di rumah Susilo, warga Kampung Bayan Krajan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. [Suara.com/dok Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pria berambut putih turun dari mobil lalu berjalan kaki menuju sebuah rumah pada pukul 23.00 WIB. Sosok yang dimaksud ialah Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 yang berniat lebih dekat rakyat dengan cara menginap di rumah warga di Kampung Bayan Krajan, Kelurahan Kadipiro, Solo , Sabtu (23/12/2023) malam.

Bersama dengan warga, Ganjar duduk di tikar sederhana yang sudah disediakan.

Mereka duduk melingkar bersama Ganjar. Ada ibu-ibu yang membawa anak-anak, para ayah, dan para kaum muda.

Obrolan terus bergulir ke sana kemari menghangatkan pertemuan di malam hari. Bukan hanya omongan serius, gelak tawa hasil cerita-cerita lucu juga mewarnai pertemuan itu.

Ganjar tiba di kampung itu jelang pergantian hari.

Meski begitu, warga berjubel menunggu Ganjar tengah malam itu. Mereka berebutan menyalami Ganjar, hingga tiba di rumah milik Susilo.

Kendati sudah terhitung larut malam, Ganjar tetap meladeni permintaan warga untuk ngobrol berlama-lama. Maka meriunglah mereka di situ. Lantaran tikar tak cukup, banyak yang berdiri.

Beberapa orang menyandar di tembok halaman.

Dengan memakai baju warga hitam yang dibalut jaket putih Ganjar terlihat lebih segar.

Baca Juga: Elektabilitas Jeblok di Sejumlah Survei, Ini Alasan Ganjar Tetap Santuy

Mungkin itu karena obrolan tengah malam sangat hangat penuh kelakar dan riuh ngakak.

Susilo senang bukan kepala lantaran Ganjar memilih rumahnya untuk menginap.

Bersama warga lain, dia menyiapkan kedatangan Ganjar semaksimal mungkin, meski kata dia, maksimal itu juga berarti seada-adanya.

"Alhamdulillah. Dibantu teman-teman relawan, keluarga saya bisa menerima kedatangan Pak Ganjar.” kata Susilo.

Kisah Ganjar dan Susilo sesungguhnya bukanlah sekedar tentang betapa bahagianya dikunjung dan mengunjungi itu. Juga bukan kisah tentang menginap semalam. Ngakak, ke pembaringan, terlelap, esok paginya ngopi, lalu melambai tangan sampai izin pamit.

Kisah keduanya datang dari sembilan tahun lampau, dari kesulitan nasib, kemiskinan yang menghimpit, dan mimpi anak-anak yang jauh dari keadaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI