Kronologi PDIP Solo Temukan Contoh Surat Suara untuk Simulasi Hanya Tampilkan 2 Paslon

Kamis, 04 Januari 2024 | 14:28 WIB
Kronologi PDIP Solo Temukan Contoh Surat Suara untuk Simulasi Hanya Tampilkan 2 Paslon
Liaison Officer PDIP Kota Surakarta YF Sukasno memperlihatkan surat suara simulasi yang hanya terdiri dari dua kolom capres-cawapres di Solo, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024). ANTARA/Aris Wasita.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurutnya, contoh surat suara itu berasal dari KPU RI.

Bambang mengaku, pihaknya hanya mengunduh desain yang sudah diterima dari KPU RI.

“Jadi, kami hanya melaksanakan apa yang sudah menjadi arahan dari pusat, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Kami hanya menjalankan instruksi sesuai dengan edaran dari KPU RI,” ujar Bambang.

Penampakan contoh surat suara yang hanya mencantum dua pasangan capres-cawapres. [IST]
Penampakan contoh surat suara yang hanya mencantum dua pasangan capres-cawapres. [IST]

Penjelasan KPU RI

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik menanggapi simulasi surat suara di Solo, Jawa Tengah yang hanya menunjukkan dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Padahal, ada tiga pasangan capres-cawapres yang tedaftar di KPU.

Menurut Idham, ada human error atau kelalaian dalam mencetak surat suara yang digunakan untuk simulasi.

“Terkait hal tersebut, itu terjadi human error yang tidak disengaja, tidak ada motif lainnya kecuali memang kekhilafan yang terjadi,” kata Idam kepada wartawan, Rabu (3/1/2024).

Setelah mengetahui hal tersebut, Idham mengaku pihaknya segera meminta kepada KPU setempat untuk menghentikan simulasi menggunakan dummy atau contoh surat suara.

“Kami langsung meminta kepada KPU di daerah untuk menghentikan kegiatan simulasi dengan menggunakan dummy surat suara tersebut dan meminta kepada KPU daerah untuk menggunakan dan di surat suara dengan minimal tiga pasang calon atau lebih,” ujar Idham.

Baca Juga: JK Sebut Pilpres 2024 Mustahil Satu Putaran, Anies: Pokoknya Kami Optimis

Lebih lanjut, dia menyebut perintah untuk menggunakan dummy surat suara yang salah telah dilakukan sejak 29 Desember 2023 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI