"Gorontalo ini memiliki potensi pertanian, artinya ada kekuatan alam yang baik yang bila dimanfaatkan dia akan memberikan manfaat. Yang kedua, adalah kemampuan dari penduduknya untuk mengolah pertaniannya," kata Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan, yang diperlukan adalah menumbuhkan kota di Gorontalonya.
"Bagaimana di Gorontalo, khususnya Kota Gorontalo tumbuh besar menjadi kota Agropolitan. Sebuah kota di mana disiapkan infrastrukturnya untuk bisa menopang kegiatan pertanian," tukasnya.
"Yang kedua, meningkatkan nilai tambah atas produk pertanian. Jadi di satu sisi, produk pertanian ini memerlukan pasokan dan kota menjadi penyedia jasanya," lanjutnya.
Lebih lanjut Anies menuturkan bahwa jika hasil pertanian itu berhasil dipanen perlunya manufaktur-manufaktur untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen tersebut.
"Sehingga bukan hanya menjual komoditas mentah, tapi juga menjual komoditas yang mempunyai nilai tambah, itulah konsepnya," kata Anies.
Sepakat Soal Peningkatan Pendidikan Agromaritim di Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Anies mendapatkan saran bahwa Gorontalo harus menjadi wilayah pendidikan agromaritim dan sebuah pelopor di Indonesia. Menjawab saran tersebut, Anies mengaku setuju dengan pernyataan tersebut.
"Ini idenya bagus sekali. Jadi dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan di bidang agromaritim di Indonesia ini kepualauan ada satu aspek kegiatan pertanian, satu aspek perikanan, dua-duanya itu sama-sama di kepulauan dan perlu pendidikan," kata Anies.
Baca Juga: Prabowo Dapat Rapor Merah, Pengamat Tata Kota Kasih Anies Nilai 5 dari 100 Selama Jadi Gubernur DKI
Senada dengan saran itu, Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menilai ilmu pengetahuan di bidang tersebut sangat diperlukan agar peningkatan nilai tambah di bidang tersebut bisa terjadi.
"Kalau kita hanya meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh generasi-generasi sebelumnya, baik-baik saja. Tapi banyak proses yang bisa dikerjakan lebih efisien, bisa lebih efektif dan harapannya nanti nilai tambah itu lebih besar lagi," tutur Anies.
"Nilai tambah itu ketika kita memproduksi misalnya jagung dan sebatas jagung saja dan tidak ditingkatkan menjadi hasil olahan maka pendapatan yang diterima ya sebatas timbangan jagungnya. Tapi jika sudah bisa diolah akan mendapatkan pendapatan lebih tinggi lagi," lanjutnya.
Anies lantas melanjutkan ke cara pengolahannya, ketika menanam jagung dengan cara tradisional jika dibandingkan dengan ilmu yang terbaru bisa lebih cepat proses penanaman, panen dengan memanfaatkan teknologi.
"Dan itu yang membutuhkan ilmu. Jadi terima kasih, idenya bagus sekali. Mudah-mudahan nanti Gorontalo menjadi agropolitan yang punya sekolah agro culture," katanya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Anies juga mengenalkan buku panduan pembangunan 40 Kota di Indonesia yang menjadi gagasannya.