"Ohiya apa ini berapa? Tak borong ya semua dibagi-bagi," kata Atikoh.
Sang pedagang rempeyek itu pun kemudian kegirangan barang dagangannya diborong oleh Atikoh.
"Alhamdulillah bu, saliman dulu bu hehe. Terima kasih dagangan saya laku," kata ibu pedagang itu kegirangan.
Tak hanya berbelanja Atikoh menyemoatkan juga menyapa warga. Tak terkecuali ibu hamil yang sedang berbelanja di Pasar tersebut. Atikoh pun mendoakan kesehatan ibu hamil tersebut.
Ditemui usai blusukan, Atikoh menyampaikan, jika Pasar Modern Tulang Bawang menjadi titik pusat berbelanja masyarakat. Menurutnya, Pasar tersebut mempunyai potensi luar biasa untuk perekonomiannya.
"Saya tadi sudah melihat brp komoditas yang saya belum pernah lihat di sana. Itu tadi namanya apa Bu? (Jaling). Jaling itu seperti saudaranya Pete sama jengkol itu. Ini adalah dan enak ya Bu ya. Ini tuh salah satu kekhasannya," kata Atikoh.
Dalam kesempatan ini Atikoh mencoba menyerap sejumlah aspirasi dari para pedagang Pasar. Menurutnya, usai di cek harga di Pasar Tulang Bawang khususnya di Lampung masih relatif murah.
"Jadi meskipun di Lampung ini relatif kalau dibandingkan tempat-tempat lain seperti di Jawa maupun Banten, ini harganya relatif lebih murah yah seperti cabe di Jawa juga sudah mulai turun, tapi di sini harganya 50 per kilo, sama 45. Kemudian bawang merah, bawang putih dan produk-produk sayuran itu juga lebih murah," tuturnya.
"Tapi untuk sembako ada sedikit kenaikan seperti beras 13,5. Kalau kita bandingkan di Jawa juga lebih murah. Tetapi memang keluhannya dari pedagang ini justru kasian, kasian kepada konsumen apabila harganya tidak stabil. Karena konsumen yang biasanya beli 20 kilo, jadi belinya 10 kilo, nyicil," sambungnya.
Baca Juga: Kampanye di Lampung, Siti Atikoh Janjikan Ganjar-Mahfud Siap Memajukan UMKM