Kendati begitu, elektabilitas paslon nomor urut 2 itu sudah berada di 45 persen, tetapi angka tersebut mengalami stagnasi dari hasil sebelumnya.
Pada Oktober sampai Desember 2023, Prabowo-Gibran mengalami kenaikan signifikan.
Dalam survei Indikator Politik Indonesia pada 27 Oktober sampai 1 November 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 39,7 persen.
![Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling berpegangan tangan usai debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/12/57558-debat-capres-perdana-ilustrasi-debat-capres-ganjar-pranowo-prabowo-subianto-anies-baswedan.jpg)
Lalu, pada 23 November sampai 1 Desember 2023 sebesar 45,8 persen.
"Jadi kalau kita bandingkan, dibanding survei tatap muka bulan lalu, terjadi stagnasi buat elektabilitas paslon 02. Perolehannya hanya sekitar 45,8 persen, artinya stagnan," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lewat rilis daringnya, Kamis (18/1/2024).
Untuk diketahui, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024.
Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Adapun jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Kemudian, dilakukan oversample di 13 provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Sehingga total sampel adalah sebanyak 4.560 responden.
Baca Juga: Ketika PBNU Kena Sentil, Ngaku Netral tapi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres
Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sebesar sekira 2 persen. Pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.