Dia menambahkan, ketidakmungkinan juga dilihat secara psikologi.
Sebab banyak orang tahu watak Ahok mungkin memang sebagai pendorong perubahan, tetapi bukan sebagai pemimpin.
"Karena itu uji saja Pak Ahok itu terang-terangan di 2024, head to head Ahok berapa persen (survei), Anies berapa persen. Ya bisa ditambahkan sebagai pemanis tuh Prabowo berapa persen, Puan berapa persen," katanya lagi.
Baca Juga:
Selvi Ananda dan Gibran Makan Sepiring Berdua: Duduknya Mantu Jokowi Anggun Banget
Viral SBY Makan Mie Instan, Auranya Curi Perhatian: Ditinggal Ibu Ani, Seperti Tak Semangat
Rocky Gerung menambahkan, yang paling logis dengan munculnya nama Ahok tentang agenda transaksi yang belum terselesaikan.
"Kalau dia dipaksakan itu artinya ada target jangka pendek yang tidak dicapai oleh oligarki. Karena dia ditargetkan untuk jangka pendek, mungkin juga bisa berlaku kalau ini merupakan bagian target jangka panjang," tutur Rocky.
Sebagai warga negara, Ahok memang dinilai berhak untuk maju di Pilpres 2024. Selain itu ada pula pendukungnya yang menganggap dia potensial untuk menjadi pemimpin Indonesia. "Itu tidak masalah," ucapnya.
Baca Juga: Mendekati Hari Pencoblosan, Jurus Jitu Jubir TPN Pangeran Agar Ganjar-Mahfud Menang di Malang