Suara.com - Konstelasi politik Indonesia pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berjalan dengan dinamis.
Salah satunya yang terjadi pada Minggu (18/2/2024), Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.
Pertemuan itu cukup mengagetkan banyak pihak, sebab hingga kini upaya kubu Anies-Muhaimin untuk mengungkap dugaan kecurangan dalam pilpres masih berlangsung.
Adapun pertemuan antara Paloh dan Jokowi itu menimbulkan banyak tafsir. Salah satu dugaannya adalah sebagai bentuk upaya kubu Prabowo-Gibran untuk merangkul NasDem ke dalam koalisinya.
Namun terjadi silang pendapat mengenai asal-usul pertemuan Paloh dan Jokowi. Siapakah yang menginisiasi pertemuan itu? Berikut ulasannya.
Pertemuan Jokowi-Paloh versi Istana
Terkait dengan pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana, pihak istana menyebut pertemuan itu terjadi karena awalnya ada permohonan dari Ketum NasDem untuk bertemu presiden.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Staf Presiden pada awak media, Minggu (18/2/2024). Menurutnya, karena ada permintaan itu, maka Presiden Jokowi menyediakan waktunya untuk Paloh.
"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," ujar Ari Dwipayana.
Baca Juga: Kemesraan Ini Janganlah Cepat Berlalu! Cuitan Cak Imin Soal Surya Paloh Curi Perhatian
Setelah itu, lanjut Ari, presiden bersedia menerima Surya Paloh di Istana Merdeka pada Minggu malam.
Pertemuan itu terjadi secara tertutup. Paloh tiba di Istana sekitar pukul 18.46 WIB dan meninggalkan lokasi pertemuan pukul 20.02 WIB.
NasDem angkat suara
Jika Istana menyebut pertemuan antara Jokowi-Paloh terjadi karena adanya permohonan dari Surya Paloh, tidak demikian halnya pernyataan dari NasDem.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawan Taslim mengatakan, kehadiran Surya Paloh di Instana Negara adalah dalam rangka memenuhi undangan makan malam dari presiden.
"Kehadiran Ketua NasDem Pak Surya Paloh di Istana Negara adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi," tegas Hermawi Taslim dalam keterangan resminya kepada wartawan, Minggu (18/2/2024).