Sekitar 24 menit dari kesepakatan yang dibuat, ponsel Endah menyala mendapatkan notifikai dari kapolres Gunungkidul.
Ia mendapatkan pesan WhatsApp dari AKBP Edy Bagus Sumantri. Isinya, masih sama, meminta Endah berbesar hati tidak mengibarkan bendera partai di lokasi kunjungan Jokowi.
Pesan dari Edy itu ia screenshot dan ditayangkan di dalam persidangan.
"Intinya sama dan pesannya saya langsung screenshot karena saya takut segera terhapus dan sudah kami kirimkan untuk nanti bisa, dibantu ditayangan. Intinya beliau meminta kebesaran hati saya sebagai ketua DPC tentang pengibaran bendera," kata Endah.
![Pesan dari Kapolres Gunungkidul yang ditayangkan dalam sidang sengketa Pilpres 2024. [Tangkapan layar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/02/15044-pesan-dari-kapolres-gunungkidul.jpg)
Jam 20.03 WIB, Endah membalas pesan dari kapolres. Melalui pesan balasannya, Endah tetap menegaskan jawaban serupa sebagaimana yang disampaikan sebelumnya kepada dua aparat mengaku tim pengawal presiden.
"Bahwa kami menolak untuk menurunkan bendera, dan kami sudah adu argumen di lapangan dan deal-nya bahwa di loksi titik objek kami sepakat tidak ada bendera PDI Perjuangan tetapi di lokasi yang lain kami akan menjaga sampai pagi," kata Endah.
Sekitar jam 21.30 WIB, mendapati adanya upaya-upaya pelarangan pengibaran bendera partai, Endah yang juga merangkap komandan satgas itu mengumpulkan para kader untuk bertemu dan rapat di Rumah Makan Layah Kembar, Wonosari.
Dalam pertemuan itu, Endah memerintahkan 150 sargas dari empat pleton di Kabupaten Gunungkidul untuk menjaga bendera sampai besok harinya jam 06.00 WIB. Endah sendiri ikut melakukan patroli sampai pukul 05.00 WIB.
"Saya takutnya di luar sepengetahuan kami bendera nanti diturunkan," kata Endah.
Baca Juga: Layangkan Gugatan ke PTUN, PDIP Minta KPU Coret Prabowo-Gibran
Pada dini hari, jam 00.40 WIB, Endah mendapatkan pesan WhatsApp dari Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Pacul meminta Endah untuk menjemput Ketua DPP Puan Maharni di Bandara Yogyakarta pada pukul 08.00 WIB.
"Setelah itu, kami perintahkan kepada satgas, selama saya tidak ada di lapangan dan presiden hadir untuk dipastikan bendera PDI Perjuangan tetap berkibar, dengan mereka ikut membaur di acara yang akan berlangsung dengan menggunakan pakaian sipil," kata Endah.
Suhartoyo kemudian menanyakan kepada Endah, bagaimana akhirnya kondisi bendera yang dijaga para kader.
"Baik. Kemudian terakhir, bagaimana akhirnya? Apa bendera itu?" tanya Suhartoyo.
Endah mengatakan bendera yang dijaga tetap aman. Tetapi pada jam 11.40 WIB, ketika posisinya masih di bandara, Endah mendapatkan laporan melalui telepon bahwa seluruh satgas baik pria maupun perempuan digeledah oleh aparat penegak hukum.
Mendapat laporan penggeledahan, Endah berinisitafi menelpon pihak intel Polres Gunungkidul untuk menanyakan persoalan tersebut.