Endah bersikukuh tetap ingin mengibarkan bendera. Hanya saja kali ini, ia sepakat bendera tidak dikibarkan di lokasi kehadiran Jokowi, tetapi untuk area yang dilintasi presiden kesepakatannya berbeda.
"Sehingga deal kami adalah jika di lokasi presiden akan hadir kami sepakat tidak ada alat peraga kampanye. Tetapi di lokasi presiden mau melintas terus terang kami menolak dengan tegas."
"Dan jika sampai di luar sepengetahuan kami bendera diturunkan, kami sampaikan kepada beliau berdua bahwa kami akan mempertahankan sampai titik darah penghabisan," kata Endah.
Suhartoyo menanyakan di mana titik lokasi kejadian. Endah berujar kejadian terjadi di Kelurahan Karangejek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Pesan Kapolres
Sekitar 24 menit dari kesepakatan yang dibuat, ponsel Endah menyala mendapatkan notifikai dari kapolres Gunungkidul.
Ia mendapatkan pesan WhatsApp dari AKBP Edy Bagus Sumantri. Isinya, masih sama, meminta Endah berbesar hati tidak mengibarkan bendera partai di lokasi kunjungan Jokowi.
Pesan dari Edy itu ia screenshot dan ditayangkan di dalam persidangan.
"Intinya sama dan pesannya saya langsung screenshot karena saya takut segera terhapus dan sudah kami kirimkan untuk nanti bisa, dibantu ditayangan. Intinya beliau meminta kebesaran hati saya sebagai ketua DPC tentang pengibaran bendera," kata Endah.
Baca Juga: Layangkan Gugatan ke PTUN, PDIP Minta KPU Coret Prabowo-Gibran
![Pesan dari Kapolres Gunungkidul yang ditayangkan dalam sidang sengketa Pilpres 2024. [Tangkapan layar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/02/15044-pesan-dari-kapolres-gunungkidul.jpg)
Jam 20.03 WIB, Endah membalas pesan dari kapolres. Melalui pesan balasannya, Endah tetap menegaskan jawaban serupa sebagaimana yang disampaikan sebelumnya kepada dua aparat mengaku tim pengawal presiden.