Tradisi Unik Masjid Suro Palembang Sambut Ramadan

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 19 Juni 2015 | 15:05 WIB
Tradisi Unik Masjid Suro Palembang Sambut Ramadan
Ilustrasi (shutterstock)

Suara.com - Tradisi memasak dan membagikan bubur Suro kepada para warga selama Ramadan tetap berlangsung di Masjid Al Mahmudiyah atau Masjid Suro di kawasan Jalan Ki Gede Ing Suro Palembang, Sumatera Selatan.

"Bubur sop atau dikenal dengan sebutan bubur Suro itu setelah dimasak oleh pengurus masjid, selanjutnya dibagikan kepada warga sekitar maupun pendatang secara gratis yang sudah menjadi tradisi sejak masjid tersebut berdiri tahun 1934,"  kata Kartibi, pembuat bubur Suro di Palembang.

Ia menjelaskan, masjid yang merupakan salah satu masjid tertua di Palembang ini, setiap bulan suci Ramadhan selalu membuat dan membagikan bubur Suro kepada warga sekitar dan warga pendatang sebagai takjil buka puasa.

Menurut dia, setiap hari proses memasak bubur dimulai pukul 14.00 Wib dengan komposisi empat kilogram beras putih dicampur satu kilogram daging sapi, satu kilogram bumbu sayur sop diaduk secara terus-menerus hingga merata yang prosesnya selama dua jam.

Pantauan Antara pada Kamis (18/4/2015), berbuka puasa warga yang sebagian besar adalah anak-anak mulai berdatangan membawa mangkuk dan kantong untuk mengambil bubur sop dibagikan pengurus masjid. Menurut Kartibi, selain warga sekitar juga ada sebagian pendatang sengaja berkunjung ke Masjid Suro hanya untuk menikmati bubur yang hanya ada di bulan Ramadan tersebut.

"Saya ke sini minta bubur sop yang rasanya enak dan sudah setiap bulan Ramadhan selalu datang," kata Syahrul, warga setempat.

Menurut dia, bubur sop tersebut selain disantap di masjid setelah tanda berbuka puasa, juga bisa dibawa pulang. Selama Ramdhan ini di masjid tersebut sekitar 30 hingga 50 orang jamaah bisa menyantap bubur bersama mengawali berbuka puasa.

Menurut warga sekitar, tradisi membuat dan membagikan bubur kepada warga selama bulan suci Ramadan ini sudah menjadi tradisi secara turun-temurun sejak lama.

"Biaya bahan mentah menggunakan anggaran masjid dari sumbangan para jamaah dan masyarakat sekitar," imbuh Kartibi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI