Desa Macang Sakti terletak di tengah hutan dan perkebunan sawit. Untuk menuju desa ini perlu masuk ke hutan dengan jarak tempuh waktu 4 jam. Sementara jarak tempuh waktu dari Palembang selama 7 jam. Desa ini baru berdiri sejak 3 tahun lalu.
Suara.com berkeliling ke desa itu, tidak ada aliran listrik dari PLN. Meski sudah terpasang tiang listrik, tapi masih jadi pajangan. Warga yang berjumlah ratusan kepala keluarga itu memanfaatkan mesin pembangkit listrik berbahan bakar bensin. Mesin itu dihidupkan tiap malam untuk menerangi rumah dan lampu jalan.
Tiap hari, warga menghabiskan 10 liter bensin seharga Rp100 ribu. Di sana perliter bensin harganya Rp10 ribu. Jika ingin mendapatkan harga normal pemerintah, warga harus berjalan ke luar hutan dengan jarak tempuh 4 sampai 5 jam dengan menunggang motor.