Para Pembaca Tarot di Belantara Kosmopolitan Jakarta

Sabtu, 09 September 2017 | 10:49 WIB
Para Pembaca Tarot di Belantara Kosmopolitan Jakarta
Pegiat Komunitas Tarot Jakarta. [Suara.com/Risna Halidi]

Suara.com - Ketika sudut-sudut ibu kota semakin diselimuti gaya hidup kosmopolitan yang tentu saja modern, tak sedikit orang yang lantas memilih kembali erat-erat memeluk tradisi.

Fenomena anomali dalam kehidupan modern DKI Jakarta yang sudah menyandang status metropolis tersebut, kerapkali mendapat cibiran.

Sebab, oleh seorang kosmopolit, segala hal yang berbau tradisi seringkali diidentikkan dengan kemunduran peradaban ke masa lalu yang dipenuhi klenik dan irasional.

Namun, setidaknya, segala prasangka itulah yang justru melahirkan dan memacu semangat anggota komunitas praktisi kartu Tarot. Mereka ingin membuktikan, kartu Tarot bukan sejenis ilmu halimunan alias gaib, dan tetap bisa ”menemani” kehidupan penghuni metropolis Jakarta.

"Meramal, tarot, saya ibaratkan seperti perkiraan cuaca. Simpelnya, memberi pilihan kepada orang dan apa risiko dalam setiap pilihan," tutur Inca O’Keefe, ‘pembaca’ kartu tarot dari Komunitas Tarot Jakarta kepada Suara.com.

Dedy Darmawan, rekan seprofesi sekaligus teman Inca dalam komunitas tarot, menuturkan mereka tak jarang mendapat anggapan negatif serta penolakan masyarakat karena berprofesi sebagai pembaca tarot.

Segala prasangka itu bermula dari masih lekatnya persepi penggunaan kartu tarot adalah praktik klenik alias perdukunan.

Baca Juga: Suami Mau Kabur, Perempuan Ini Nekat Duduki Kap Mobil yang Melaju

“Penolakan juga disebabkan masih adanya anggapan memercayai ramalan bertentangan dengan agama,” ungkapnya.

Menurutnya, segala stigma tersebut salah. ”Membaca” lembar demi lembar kartu tarot sama sekali tidak menggunakan kekuatan garib.

Sebaliknya, sama seperti seorang psikolog, kartu tarot hanya medium untuk menelisik sisi terdalam persona seseorang.

Dedy dan para pembaca tarot lainnya, selama bertahun-tahun, sangat serius melawan segala stigma dengan beragam argumentasi penjelasan. Upaya itu berhasil. Kekinian, semakin banyak pihak yang ingin memakai kemampuan unik mereka.

“Kami kerap digandeng perusahaan dalam proses seleksi pegawai. Sudah mulai banyak perusahaan yang bekerja sama dengan pembaca tarot. Karena secara tidak langsung kami juga harus bisa menguasai ilmu psikologi," jelasnya.

Selain dipinang beberapa perusahaan, pembaca tarot juga kerap menjadi pilihan masyarakat sebagai “teman curhat” guna melepaskan penat pikiran.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI