Kunjungan ini biasanya disebut sebagai kegiatan reguler. Sementara setiap tahunnya, jelas dia, komunitas Main ke Museum juga sering mengadakan kunjungan museum ke luar Jakarta.
Seperti di 2016 lalu, dalam rangka hari Pahlawan, kata Desy, komunitasnya mengunjungi ke Museum Benteng Vredeburg dan Sasmitaloka Pangsar Sudirman, Yogyakarta, dengan mengajak 50 siswa-siswi dari SD MI Macan Mati Gunung Kidul.
Bukan cuma itu, di November 2017 komunitas Main ke Museum juga mengunjungi Museum 10 Nopember Surabaya dengan mengajak sekitar 100 anak dari tiga SD yang ada di Surabaya.
Nah, jika kamu ingin mengikuti keseruan bermain sambil belajar di museum, Desy mengatakan biasanya komunitas ini akan membuka perekrutan relawan inti, sesuai kebutuhan jelang kunjungan ke museum yang akan mereka adakan.
"Sistem kami sebenarnya memang bukan keanggotaan. Tetapi ada yang kami sebut relawan inti, biasanya akan open recruitment sesuai kebutuhan, seperti yang kami lakukan di Jogja dan Surabaya. Kalau relawan intinya sendiri ada sekitar 17 orang," ujar dia.
Nantinya, lanjut Desy, para relawan inti akan dilibatkan menjadi 'kakak pendamping' yang tugasnya menemani beberapa anak. Kakak pendamping akan melakukan beberapa permainan dan belajar seru bersama anak-anak. Syarat menjadi relawan inti, kata dia minimal berusia 18 tahun, dan berkomitmen untuk hadir di kegiatan yang diadakan.
Kegiatan bermanfaat ini, kata Desy, sama sekali tidak memungut biaya, baik dari siswa-siswi maupun para relawan inti. Desy berharap, melalui kegiatan yang dilakukan dalam komunitas ini museum bisa menjadi alternatif tempat kunjungan bagi anak-anak dan orang tua selain Mall.
Baca Juga: Jeepney, Angkutan Umum Khas Manila Akan Segera Diganti