Indonesia Potensial Jadi Destinasi Surfing Kelas Dunia

Selasa, 11 September 2018 | 15:00 WIB
Indonesia Potensial Jadi Destinasi Surfing Kelas Dunia
Indonesia potensial jadi tujuan wisata surfing. (Dok: Kemenpar)

Suara.com - Pesona wisata bahari Indonesia adalah Surga buat wisatawan. Semuanya tersaji lengkap, termasuk bagi pecinta olahraga selancar alias surfing.

Indonesia memiliki banyak spot yang bikin surfer mancanegara tertarik untuk datang.

Pantai-pantai di Indonesia yang memiliki ombak menantang, antara lain Mentawai, Sorake Nias, Krui Lampung, Simelue Aceh, Sengkokang Sumbawa Barat. Pantai Keramas Bali  sudah masuk dalam seri kejuaraan dunia surfing.

Untuk membuat potensi tersebut semakin terangkat, sejak 2017, Kementerian Pariwisata meggandeng World Surfing League (WSL) dan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), agar kejuaraan internasional surfing di Indonesia semakin semarak.

Selain itu, penyenggelaran kejuaraan dapat memberikan dampak ekonomi yang luar biasa.

Contohnya di Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Di sana, masyarakat sudah sadar dan melakukan beragam usaha, baik penginapan, restoran, guest house, dan lainnya.

Hal ini merupakan dampak dari semakin banyaknya surfer mancanegara yang hadir di Pesisir Barat.

“Setelah gelaran lomba selesai di Krui, tingkat keterisian homestay naik 50 persen sampai 70 persen. Dampaknya ke masyarakat juga terasa. Masyarakat dan nelayan-nelayan kini sudah menjual hasil tangkapannya ke restoran setempat. Para surfer itu rata-rata mengeluarkan 50 USD per hari, dengan lama tinggalnya minimal satu minggu,” ujar Perwakilan WSL Indonesia, Tipi Jabrik di Sumbawa Barat, Senin (9/10/2018).

Indonesia dinilai tepat bila dijadikan destinasi utama para surfer mancanegara, karena Indonesia memiliki ombak yang konsisten dari Aceh hingga Papua. Bahkan di Sumbawa Barat sendiri, ombaknya sudah terkenal sejak tahun 90-an oleh wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Aksi Surfing di Nias Pro 2018 Ditonton 40 Negara di Dunia

“Kalau wonderful Indonesia berkibar di dunia dengan pariwisatanya, maka ada ‘number one surfing destination in the world’. Indonesia memiliki lautan yang paling konsisten menghasilkan ombak, namun itu belum digarap secara serius. Saya harap semua stakeholder mensuport itu,” ujarnya.

Tipi Jabrik yang dikenal sebagai surfer profesional, mengatakan, saat ini, peminat surfing ke Indonesia itu sangat besar. Selain Australia, yang paling baru adalah wisatawan asal China.

Saat gelaran event surfing lokal di sana, penontonnya mencapai 20 juta orang. Pasar China dinilai sangat potensial untuk di datangkan.

“China jadi salah negara terkuat untuk olahraga. Apalagi surfing saat ini dilombakan di Olimpiade. Setiap olahraga yang mereka bisa terlibat, akan dikembangkan secara serius, termasuk di pantai China. Mereka membuat tujan wisata surfing seperti di Pulau Hainan, Hangzou, Shezhen, ada ombaknya. Kebetulan Indonesia memiliki ombak paling bagus di dunia. Saat off season mereka datang ke Indonesia,” katanya.

Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Ratna Suranti menambahkan, potensi ini memang baru dikembangkan sejak 2017. Kejuaraan dunia surfing yang bekerja sama dengan WSL, 80 persen pesertanya adalah wisatawan mancanegara.

Indonesia potensial jadi tujuan wisata surfing. (Dok: Kemenpar)
Indonesia potensial jadi tujuan wisata surfing. (Dok: Kemenpar)

Setiap kejuaraan selalu disiarkan di website www.worldsurfleague.com atau bisa diunduh dengan aplikasi baik di android ataupun Ios WSL.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI