Ciri khas lainnya yakni bentuk mie yang panjang-panjang tanpa terpotong, menurut Jongkie itu bagian dari filosofi Cina, agar harapan tidak putus termasuk banyak rejeki. Ciri lain lanjut dia, penyajian diatas bakmie siap saji beralaskan daun pisang pengganti piring.
"Bagi kalangan peranakan Tionghoa Bakmi Jawa terdapat nilai akulturasi tinggi dengan orang Jawa. Mie yang tak terpotong dan saling mengikat simbol persatuan," ucapnya.
Saat ini Bakmi Jawa banyak ditemui wilayah Kota Semarang. Hanya saja berdasarkan penelitiannya banyak ditemui di kawasan Mataram atau sekarang dikenal dengan Jalan MT Haryono.
"Sepanjang kawasan itu banyak penjual Bakmi Jawa, tapi sekarang sudah menyebar sampai pelosok kampung di Semarang juga banyak," katanya.
Kontributor : Adam Iyasa