Sebut Media Sosial Berefek Penyakit Mental, Remaja Ini Berjuang Sembuh

Minggu, 07 April 2019 | 15:00 WIB
Sebut Media Sosial Berefek Penyakit Mental, Remaja Ini Berjuang Sembuh
Ilustrasi media sosial bisa beri efek penyakit mental. (Shutterstock)

"Tidak ada yang lebih penting bagi kami selain keselamatan orang-orang yang menggunakan Instagram. Kami tidak pernah mengizinkan konten yang mempromosikan atau mendorong gangguan makan dan akan menghapusnya segera setelah kami menyadarinya - baik melalui laporan dalam aplikasi atau teknologi yang kami miliki untuk membantu kami mendeteksinya," kata seorang juru bicara Instagram menjelaskan.

Emily mengatakan dia melihat banyak gambar tidak sehat yang menyamar sebagai inspirasi.

"Saya telah melihat begitu banyak posting di Instagram yang dapat merusak orang-orang dengan kelainan makan seperti hashtag thinspiration, yang sebagian besar menampilkan gadis-gadis yang kekurangan gizi," ungkapnya.

"Ada banyak akun yang secara aktif mendorong anoreksia. Ini mengejutkan saya, karena anoreksia adalah salah satu kondisi kesehatan mental yang paling mematikan. Ada juga akun yang digunakan orang untuk curhat tentang kondisi mereka. Sekarang, saya mengerti bahwa kita semua membutuhkan tempat untuk mengeluarkan perasaan kita, tetapi Instagram dan situs media sosial lainnya bukanlah tempat untuk itu," tambah dia.

Sebagai seorang remaja yang hidup pada zaman modern, hampir tidak mungkin untuk menjalani kehidupan tanpa media sosial atau internet. Tetapi ketika kesehatan mental Emily sedang dalam kondisi terburuknya, menghindari media sosial membuatnya jauh lebih baik.

"Ketika saya tenggelam dalam genggaman anoreksia, melihat foto-foto ini di Instagram benar-benar memicu sesuatu yang lebih buruk lagi," katanya saat sebut media sosial beri efek penyakit mental.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI