Suara.com - Sejumlah duta besar negara-negara di Asia, Eropa dan Amerika mengapresiasi Museum Pertanian dan perpustakaan yang baru saja diresmikan Kementerian Pertanian (Kementan) di Bogor, Jawa Barat. Menurut mereka, museum ini menjadi simbol pengetahuan sejarah pertanian Indonesia dari masa ke masa.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berharap, museum tersebut dapat mengispirasi anak muda Indonesia untuk membangun pertanian. Apalagi museum Museum Pertanian didirikan sebagai jalan revoluasi industri 4.0 menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.
"Kami ingin pemuda-pemuda, siapapun yang datang ke museum ini, tidak saja belajar pertanian Indonesia di masa lalu, tetapi juga masa sekarang, dan optimistis menatap masa depan. Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia pada 2045," katanya.
Menurutnya, salah satu upaya menarik pemuda Indonesia untuk bertani adalah dengan mentansformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern.
"Penggunaan teknologi pertanian modern itu mutlak, tak bisa dielakkan," tambahnya lagi.
Amran juga mengingatkan, Indonesia memiliki sumber daya yang luar biasa melimpah untuk bisa mewujudkan lumbung pangan dunia 2045. Salah satu optimisme itu terlihat pada keberhasilan Kementan dalam menerapkan teknologi modern pertanian untuk lahan rawa, seperti water management, mekanisasi, hingga teknologi hilirisasi.
Apresiasi terkait peresmian Museum Pertanian ini datang dari Dubes Argentina, Mr. Ricardo Luis Bolacandro. Ia menyatakan, museum ini memiliki nilai kebangsaan yang luar bisa dan sangat mengesankan semua orang yang datang.
Dia tertarik dengan kemajuan teknologi pertanian, seperti autonomous traktor dan teknologi budi daya sapi.
"Keberadaan museum ini akan meningkatkan jumlah wisata ke Kota Bogor. Yang tak kalah penting, museum ini memiliki peran penting dalam perkembangan pembangunan sektor pertanian Indonesia. Tapi saya memberi masukan agar ke depan ada fasilitas terjemahan multi bahasa Inggris dan Spanyol," kata Luis, Jabar, Senin (22/4/2019).
Baca Juga: Kementan : Alsintan Diberikan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Pencapaian luar biasa bagi pertanian Indonesia
Selain dari sejumlah duta besar, apresiasi juga disampaikan Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Mr. Stephen Rudgard. Kata dia, pendirian museum ini merupakan pencapaian besar untuk sektor pertanian Indonesia, terutama dalam mendukung pelestarian dan pemanfaatan pengetahuan pertanian.

"Secara khusus, saya menyampaikan ketertarikan untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memajukan sektor pertanian," kata Rudgard, saat melihat langsung medali penghargaan FAO swasembada beras Indoensia 1984.
Direktur Wilayah Indonesia dari International Fund for Agricultural Development, Mr. Ron Hartmann, mengapresiasi pembangunan museum ini, karena menurutnya membuka pandangan negara lain terhadap kemajuan pertanian Indonesia.
"Ketika saya datang, saya menangkap impresi yang luar biasa atas gagasan pendirian museum ini. Secara khusus, saya terkesima dengan Galeri Pertanian Masa Depan yang terletak di Gedung C lantai 3. Area ini menjadi bagian terfavorit saya, karena banyak inovasi dan teknologi," katanya.
Hartmann menambahkan, Museum Pertanian memiliki peran penting dalam memajukan sektor pertanian melalui tangan-tangan anak muda. Apalagi bentuk arsitektur museum sangat menarik.
Sementara itu, perwakilan United States Agency for International Development (USAID), Mr. Chris Rittgers mengaku sangat terkesan dengan tata letak dan pencahayaan seluruh ruangan museum.