Para Dubes Eropa dan Amerika Mengapresiasi Museum Pertanian Indonesia

Rabu, 24 April 2019 | 09:28 WIB
Para Dubes Eropa dan Amerika Mengapresiasi Museum Pertanian Indonesia
Museum Pertanian, Bogor, Jawa Barat. (Dok : Kementan)

"Tapi saya memberi masukan, agar setiap foto di dalam museum dapat diberi informasi terkait tanggal pengambilan foto," katanya.

Di tempat yang sama, perwakilan Kantor TETO negara Taiwan mengaku terkesan dengan display seragam dan topi bertuliskan "Bekerja", yang merupakan kepanjangan dari Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera.

"Saya juga suka dengan kalimat tatar yang terpampang seperti #Seoenuhhati yang sangat menginspirasi. Ia menilai, negaranya harus mengadopsi museum ini untuk mengingat peran penting sektor pertanian," katanya.

Selain itu, perwakilan NZ Embassy, Mr. Jack Lee memberi apresiasi terhadap pembangunan Museum Pertanian. Menurutnya secara keseluruhan, museum ini sudah bagus, terlebih pada isi Galeri Future Farming yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan.

"Saya terus terang akan sangat terbantu jika terdapat informasi dalam bahasa Inggris untuk setiap area," katanya.

Pentingnya kesadaran masa depan pertanian
Di tempat yang sama, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menyampaikan pentingnya kesadaran semua pihak untuk peduli terhadap masa depan sektor pertanian Indonesia. Apalagi, pendirian museum ini juga bertepatan dengan peringatan hari Bumi sedunia yang jatuh pada 22 April 2019.

Museum Pertanian, Bogor, Jawa Barat. (Dok : Kementan)
Museum Pertanian, Bogor, Jawa Barat. (Dok : Kementan)

"Sejalan dengan spirit peringatan hari Bumi, sektor pertanian juga harus ikut berkontribusi terhadap pemecahan masalah lingkungan, pemanasan global dan penyediaan pangan terhadap umat manusia," katanya.

Menurutnya, sektor pertanian sejauh ini sudah memberi andil dengan berbagai mitigasi bencana melalui teknologi ramah lingkungan, penyediaan energi terbarukan dan berkembangnya teknologi pemuliaan yang menciptakan varietas-varitas tanaman yang adaptif.

"Kita telah memulai pemanfaatan bahan bakar nabati, pertanian ramah lingkungan, pertanian rendah gas emisi untuk menghindari efek rumah kaca, juga penciptaan berbagai varietas yang adaptif terhadap perubahan iklim. Pertanian juga bersinergi dan berkontribusi terhadap kelestarian alam, selain menjaga keberlanjutan penyediakan pangan umat manusia" katanya.

Baca Juga: Kementan : Alsintan Diberikan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI