Setelah minggu 28 kehamilan, maskapai penerbangan biasanya minta surat dari dokter kandungan Anda untuk mengonfirmasi tanggal kelahiran Anda dan bahwa Anda tidak berisiko mengalami komplikasi.
Perjalanan jarak jauh atau lebih dari lima jam memiliki risiko kecil penggumpalan darah (deep vein thrombosis, atau DVT). Untuk mencegahnya, sebaiknya Anda minum banyak air dan bergerak secara teratur, setiap 30 menit atau lebih. Anda dapat membeli sepasang stoking khusus di apotek untuk mencegah DVT.
Mudik saat hamil dengan mobil dan bus
Kelelahan dan pusing sering terjadi selama kehamilan jadi penting jika Anda mudik dengan mobil untuk minum secara teratur, makan makanan alami yang memberi energi (seperti buah dan kacang) dan berhenti secara teratur untuk istirahat. Jaga agar udara tetap bersirkulasi di dalam mobil.
Kecelakaan di jalan adalah salah satu penyebab paling umum cedera pada wanita hamil. Hindari menyetir sendiri selama perjalanan mudik.
Mudik saat hamil dengan kapal
Beberapa kapal mungkin menolak untuk membawa wanita yang sedang hamil, terutama pada trimester ketiga. Pastikan kebijakan kapal feri yang akan Anda tumpangi sebelum Anda memesannya.
Untuk perjalanan kapal yang lebih panjang, seperti kapal pesiar, cari tahu apakah ada fasilitas onboard untuk menangani kehamilan dan layanan medis selama pelayaran. Kalau terjadi keadaan darurat, kapal mungkin harus segera berlabuh ke pulau atau pelabuhan terdekat. Maka, sebaiknya pastikan dulu seperti apa rute pelayaran Anda ke kampung halaman dan seberapa aman bagi kehamilan Anda.
Jadi jangan takut mudik walaupun sedang hamil, kehamilan usia berapapun bisa bepergian asalkan melakukan persiapan dan konsultasi.
Baca Juga: Tiket Pesawat Jakarta-Pekanbaru Rp 6 Juta, Mudik ke Tokyo Hanya Rp 4,1 Juta