Begini Cara Rena Basuki Berdamai dengan Penyakit Autoimun

Senin, 29 Juli 2019 | 08:53 WIB
Begini Cara Rena Basuki Berdamai dengan Penyakit Autoimun
Rena Basuki Berdamai dengan Penyakit Autoimun. (Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesadaran masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat terus meningkat seiring waktu. Terbukti, beragam katering makanan sehat kian menjamur dan semakin mudah ditemui. Peminatnya pun cukup banyak, dengan pilihan makanan yang juga beragam.

Salah satunya adalah Dapoer2Mbakyu milik Rena Basuki.  Berbeda dengan katering makanan sehat lainnya, Dapoer2Mbakyu hadir di tengah perjuangan Rena Basuki menghadapi salah satu penyakit autoimun yang dinamakan Rheumatoid Arthritis (RA) dalam tubuhnya.

Alami autoimun langka Rheumatoid Arthritis (RA)
Mengawali kisahnya, perempuan berusia 45 tahun ini mengatakan, ia sudah mulai mengalami berbagai kondisi aneh dalam tubuhnya sejak 2005 silam. 

Rena Basuki Berdamai dengan Penyakit Autoimun. (Dok. Pribadi)
Rena Basuki Berdamai dengan Penyakit Autoimun. (Dok. Pribadi)

Saat itu, kata perempuan berhijab ini, dirinya mulai merasa cepat lelah, nyeri dan ngilu di bagian tangan dan kaki. Sesekali kepalanya terasa pusing luar biasa.

Tak sampai di situ, ia pun kerap mengalami sakit typhus yang membuat tubuhnya mengalami perdarahan hebat. Kondisi ini terus berlangsung hingga tahun 2009. 

"Di akhir tahun 2013, saya mulai mengalami pembengkakan di area wajah, kaku di sekujur tubuh hingga tak bisa berjalan. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosis saya memiliki autoimun RA," kisahnya.

RA merupakan salah satu jenis autoimun langka yang dapat memicu kerusakan pada kulit, mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah.

Seakan belum selesai ujian yang harus ia terima, saat Rena masih berusaha menerima kondisinya yang memiliki autoimun RA, buah hatinya, Nadia, juga rupanya mengalami mengalami autoimun dengan jenis yang berbeda.

Kondisi ini tentu membuatnya semakin terguncang. "Hal inilah yang semakin mendorong saya untuk berhenti dari pekerjaan dan memilih tidak melanjutkan tesis yang sedikit lagi rampung," tuturnya. 

Baca Juga: Sakit Autoimun, Perempuan Ini Tak Memiliki Sehelai Rambut di Seluruh Tubuh

Bangkit dan mendirikan katering sehat
Namun, tak mau lama-lama hidup dalam kesedihan dan keputusasaan, Rena mulai bangkit. Perkenalannya dengan seorang praktisi vegan asal Yogyakarta, Janti Wignjopranoto, menjadi awal perdamaiannya dengan autoimun RA.

"Saya berpikir mau sampai kapan hidup dalam keterpaksaan dan kesedihan. Ini tentang mau atau tidak mau melanjutkan hidup yang lebih baik. Dan, saya memilih untuk bangkit," ungkap dia mengawali cerita.

Janti selalu mengatakan pada Rena "you are what you eat", hal ini tentu membuat Rena mendapatkan semangat baru. Rena mulai belajar bahan makanan apa yang bisa menjadi obat, dan mana makanan yang justru berbahaya bagi tubuhnya.

Apalagi, saat ingin memulai bisnis bersama rekannya Dita, dirinya memang sempat kesulitan menemukan makanan sehat yang memiliki rasa enak, khususnya bagi penderita autoimun sepertinya.

Katering Makanan Sehat Dapoer2Mbakyu. (Dok. Pribadi)
Katering Makanan Sehat Dapoer2Mbakyu. (Dok. Pribadi)

Ia pun mencoba memulai bisnis tersebut dengan mengutamakan bahan berkualitas dan terbaik. Untuk memenuhi hal tersebut, ia bahkan mulai menanam berbagai sayuran seperti kale, tomat, ketimun, dan lainnya di pekarangan rumahnya. 

"Saya menjual apa yang saya makan, jadi sebisa mungkin memberikan makanan yang enak dan bisa dinikmati. Autoimun sudah menyulitkan hidup saya, jadi saya gak mau kegiatan makan menjadi cobaan baru dalam hidup saya. Makanya makanan itu harus enak," ungkap Rena.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI