Julurkan Lidah Pertanda Hormat, Lebih Dekat dengan Tradisi Rakyat Tibet

Kamis, 08 Agustus 2019 | 11:51 WIB
Julurkan Lidah Pertanda Hormat, Lebih Dekat dengan Tradisi Rakyat Tibet
(Wikimedia Commons Antoine Taveneaux)

Suara.com - Bagi masyarakat Tibet, menjulurkan lidah sembari menengadahkan tangan merupakan cara mengungkapkan rasa hormat pada orang lain.

Bukan tanpa sebab cara unik nan tak lazim ini tumbuh menjelma simbol khas masyarakat setempat.

Semua bermula pada abad ke-9, saat seorang raja bernama Lang Darma berkuasa di Tibet.

Beberapa sumber menyebut Lang Darma, sang raja yang dikenal otoriter dan kejam ini memiliki lidah berwarna hitam hingga akhir hayatnya.

Sepeninggal sang raja, masyarakat Tibet menerapkan adat menjulurkan lidah, bukan semata-mata tanda penghormatan namun juga cara identifikasi paling mudah untuk mengetahui lidah orang yang mereka temui.

Masyarakat Tibet meyakini mereka yang memiliki lidah berwarna hitam merupakan reinkarnasi Raja Lang Darma nan kejam, orang dengan lidah berwarna gelap dalam keyakinan masyarakat Tibet juga memiliki kecenderungan meracuni orang lain. Sementara mereka yang memiliki lidah berwarna hijau disebut sebagai jelmaan iblis.

Sebab keyakinan yang tumbuh menahun tersebut, perkara menjulurkan lidah bukan hal yang sepele bagi masyarakat setempat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI