Suara.com - Bagi Fanny Ghassani, beberapa hari ini Jakarta lebih panas dari Labuan Bajo.
Hal tersebut disampaikan Fanny Ghassani lewat unggahan di Instagram pribadinya, @fannyghassani.
Dalam foto yang ia unggah, Fanny Ghassani terlihat tengah memperlihatkan wajahnya dalam balutan kain khas Labuan Bajo menutupi rambutnya.
Foto tersebut seakan menunjukkan betapa panasnya cuaca di Labuan Bajo.
"Kukira panas kemarin di Labuan Bajo karena memang lagi di pinggir pantai, nyampai Jakarta ternyata lebih panas lagi, padahal cuma di pinggir jalan," tulis Fanny Ghassani seperti dikutip dari keterangan foto di Instagram, Sabtu (26/10).

Unggahan tersebut pun mendapat banyak tanggapan dari pengguna Instagram yang lain.
@galfyu_: Jangan lupa pakai sun screen yaaa kakak Fanny.
@najibsanjaya: Kalau kayak gitu mirip orang Timur Tengah kak.
@edward_rully: Lagi keringatan lecek kena panasnya Jakarta saja masih glowing. Bagaimana kalau dandan.
Baca Juga: Selain Nia Ramadhani, 4 Artis Liburan di Labuan Bajo Ini Juga Curi Atensi
Sebelumnya juga diberitakan bahwa cuaca panas melanda Indonesia.
Masyarakat pun diimbau untuk tidak liburan ke pantai dulu.
![Ilustrasi tas pantai yang curi perhatian di Paris Fashion Week 2019 [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/09/28/30804-ilustrasi-tas-pantai-yang-curi-perhatian-di-paris-fashion-week-2019-shutterstock.jpg)
"Menghindari daerah pantai, karena lebih panas dan terbuka, hindari ke luar ruangan lah ya," ujar Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO di Gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/20/2019).
Jika terpaksa keluar dan kekeuh pergi ke pantai, dr. Imran menyarankan untuk tidak lupa memakai pelindung, seperti baju longgar yang tertutup, payung, dan sebagainya. Langkah ini mencegah matahari tidak mengenai kulit secara langsung dan menguras suhu tubuh.
"Keluar harus pakai pelindung, payung dan sebagainya agar tidak terpapar langsung. Di luar juga (banyak) debu-debu, (jadi) pakai masker," jelasnya.
Tapi kata dr. Imran, bukan berarti ia melarang untuk berlibur. Masyarakat tetap boleh berlibur selama tempat yang dituju banyak pepohonan dan membuat tubuh tidak terpapar matahari langsung. Sebagai contoh, tempat wisatanya yang disarankan seperti pegunungan, taman, hingga wisata alam.