Suara.com - Dalam memilih material kayu yang baik digunakan untuk eksterior maupun interior tempat tinggal Anda, triplek menjadi salah satu jenis material yang masuk ke dalam pertimbangan. Triplek dikenal juga sebagai kayu lapis yang ternyata memiliki beberapa turunan jenis.
Triplek disebut kayu lapis karena merupakan lapisan kayu (veneer) yang direkatkan menjadi satu kesatuan. Dari proses perekatan ini, hasil akhirnya adalah lembaran-lembaran kayu yang kita kenal sebagai triplek.
Jenis-jenis triplek sendiri umumnya terdiri dari lima sampai enam jenis. Ada particle board, plywood, blockboard, teak block, Medium Density Fibreboard (MDF), dan melaminto. Nama-nama tersebut adalah triplek yang lazimnya digunakan dalam berbagai proses pembangunan, furnishing, atau pembuatan furnitur.
Reputasi yang dimiliki triplek sendiri adalah fleksibel, terjangkau, mudah dibentuk, dan dapat didaur ulang. Namun, di satu sisi juga ada kekhawatiran bahwa triplek juga adalah material bangunan yang rapuh dan tidak tahan dalam berbagai kondisi.
Baca Juga:Mengenal Kayu Kamper, Si Material Anti-Rayap
Untuk itu perlu dilihat kelebihan dan kekurangan dari triplek itu sendiri. Seperti material-material lain, ada hal-hal yang membuat triplek praktis untuk digunakan dan ada juga hal-hal yang membuatnya merepotkan. Berikut pembahasannya dari Dekoruma.
Fleksibel, Mudah Dibentuk, dan Terjangkau
Tiga kualitas ini bisa dibilang adalah kualitas-kualitas yang paling umum diketahui soal triplek dan memang benar adanya. Harga triplek dibandingkan material kayu solid (jati, pinus, atau mindi) memang jauh lebih murah.
Sebagai gambaran, harga triplek MDF dengan ukuran 122 x 244 cm dan ketebalan 18 mm (paling tebal) adalah Rp 180.000. Sementara itu, lembaran kayu mahoni dengan ukuran 100 x 30 cm dengan ketebalan 4 cm bisa dihargai sampai dengan Rp 3.000.000.
Ketipisan triplek juga membuatnya lebih fleksibel dan mudah dibentuk dalam berbagai jenis furnitur yang Anda inginkan. Lebih lanjut, triplek punya permukaan yang halus dan bisa dilapisi resin atau melamin untuk menciptakan efek yang mengilap pada permukaan meja atau countertop.
Baca Juga:Agar Tahan Lama, Pilih Material Berkualitas untuk Kitchen Set
Triplek Rapuh, Siapa Bilang?
Asumsi yang beredar tentang triplek adalah ia adalah material yang rapuh, terutama bila dijadikan furnitur atau barang-barang yang sering digunakan oleh pemilik rumah. Padahal, triplek yang diproduksi dengan kualitas baik justru bisa punya kekuatan yang setara dengan kayu solid. Daya tahan triplek sendiri pun bervariasi karena berdasarkan jenis-jenisnya yang sudah disebutkan sebelumnya. Triplek-triplek dengan kualitas tinggi justru tidak mudah berubah bentuk, antirayap, dan juga bisa digunakan sebagai pelapis lantai atau flooring.
Risiko Lapuk dan Patah
Meski tidak serapuh atau sesensitif yang orang bayangkan, bukan berarti kualitas triplek bisa diasumsikan sama dengan kayu solid yang tumbuh alami. Triplek baru akan menjadi lapuk dan patah dalam beberapa kondisi. Pertama bila terkena air dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu panjang.
Material triplek yang tahan air memang tersedia, tapi beberapa jenis tertentu seperti MDF dan particle board tidak tahan air dan akan lapuk jika terkena air terus menerus. Terlepas dari jenisnya, triplek memang lebih dianjurkan untuk pemakaian di dalam ruangan untuk mencegah perubahan cuaca ekstrem yang bisa membuatnya lapuk dengan cepat.
Kemudian, triplek berisiko untuk menjadi bengkok dan patah apabila terlalu panjang. Lembarannya yang tipis membuatnya tidak bisa dipasang dalam panjang yang berlebihan. Apabila dipaksa dan tidak patah atau bengkok, triplek bisa saja terpasang, tapi strukturnya akan longgar. Jika Anda membutuhkan penggunaan panel triplek yang panjang, blockboard bisa menjadi solusi.
Tidak Sepraktis yang Dibayangkan
Kemudahan memesan dan mendapatkan triplek menciptakan anggapan bahwa menggunakan triplek justru lebih praktis. Padahal, saat Anda memutuskan menggunakan triplek, banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan untuk memastikan keutuhan triplek. Mulai dari memastikan permukaan tidak bergelombang, proses pengiriman dan pengangkutan yang sangat hati-hati supaya tidak patah, dan pemasangan yang perlu menggunakan paku tembak atau lem triplek.
Setelah mengenal triplek lebih dalam, Anda bisa semakin yakin untuk menentukan apakah bagian-bagian tertentu di hunian Anda memerlukan triplek sebagai material pembangunan atau tidak. Pastinya, perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda juga dalam memutuskannya.
Artikel terkait:
Material Favorit, Ketahui Prakiraan Harga 6 Papan Kayu Terpopuler di Indonesia
Lebih Ekonomis tapi Secantik Marmer, Intip 6 Inspirasi Material Teraso Ini!
Ruangan di Rumah Bising? Atasi dengan Material Peredam Suara