Suara.com - Social distancing telah membuat banyak pasangan terpaksa menjalani hubungan jarak jauh untuk sementara waktu. Agar tetap terhubung, telepon hingga video call pun kini menjadi pilihan.
Di sisi lain, mereka yang masih lajang dapat mengatasi kesepian saat social distancing dengan menjajal kencan online. Namun, bagaimana dengan mereka yang baru saja putus dan belum move on?
Sembari terkurung di rumah, wajar jika kamu ingin tahu kabar orang-orang yang kamu sayangi. Terkadang, ini artinya kamu juga akan penasaran dengan keadaan mantan pacar.
Meski begitu, ada juga yang takut jika menghubungi mantan sama artinya dengan memberi harapan untuk kembali bersama.
Nah, agar niat baikmu tidak membuat salah paham, berikut beberapa tips yang bisa kamu praktikkan sebelum menghubungi mantan di saat social distancing seperti dilansir dari PopSugar.

1. Pikirkan kembali hubunganmu dulu dan bagaimana kalian mengakhirinya
Menurut dr. Vanessa Kensing, terapis dari VK Psychotherapy, memahami bagaimana hubunganmu dan mantan adalah langkah pertama yang perlu dilakukan.
Jika kalian memiliki hubungan yang sehat di masa lalu, maka berkomunikasi kembali dengan mantan bisa membawa keuntungan.
Namun, bagi mereka yang memiliki hubungan toksik atau pernah diperlakukan kasar, jangan coba-coba untuk menghubungi mantan lagi.
Baca Juga: Kisah Cinta Wanita Selingkuhan, Akui 25 Tahun Lebih Mencintai Suami Orang
2. Pikirkan lagi niat dan ekspektasimu
Sebelum menghubungi mantan, pertimbangkan lagi apa niat dan ekspektasimu terhadap mantan.
Pasalnya, ada kemungkinan kamu masih berharap mantan akan membalasmu secara romantis. Padahal, hal ini hanya akan membuatmu kecewa.
"Jika kamu menghubunginya dan dia tidak membalas, ini akan membuatmu cemas," ujar Vanessa Kensing. "Jika ini terjadi, segera hubungi sahabatmu untuk curhat. Jangan merasa tidak nyaman sendirian!"

3. Pertimbangkan kapasitas emosional mereka
Saran penting lainnya, pertimbangkan kapasitas emosional mantan pacarmu. Apakah dia tipe orang yang mampu mendengarkan, memberikan rasa nyaman, dan berempati?