Suara.com - Belum lama ini, publik dibuat terharu dengan kisah perjuangan seorang kakek yang rela berjualan martabak meskipun tubuhnya dalam kondisi stroke.
Bukan tanpa alasan, sang kakek tetap berusaha sekuat tenaga berjualan martabak demi bisa membelikan obat untuk istrinya tercinta.
Kisah kakek penjual martabak ini viral usai diunggah oleh seorang pengguna Facebook asal Medan bernama Novi Handayani. Kakek yang usianya tentu saja sudah tak lagi muda ini berjuang menjajakan martabak buatannya demi memenuhi kebutuhan.
Sejatinya, di usia lansia, sang kakek yang kondisi fisiknya sudah tak lagi memungkinkan ini hanya perlu beristirahat menikmati hari tua. Namun apa daya, kondisi kebutuhan yang mendesak mengharuskannya untuk tetap berjualan meskipun dalam kondisi stroke.

Pertemuan antara warganet dan juga kakek penjual martabak ini bermula ketika dirinya keluar rumah pada pukul 4 sore. Langkahnya terhenti saat berjumpa dengan kakek penjual martabak itu.
Dalam keterangan status Facebook yang diunggahnya, Novi merasa iba ketika melihat kondisi sang kakek penjual martabak tersebut sudah begitu lemah.
Sang kakek sempat bercerita kepada Novi bahwa dirinya sudah tak sanggup berjalan jauh untuk mendorong gerobaknya itu. Novi bahkan sempat dimintai tolong oleh sang kakek untuk mengambilkan kursi.
Dalam kisahnya itu, sang kakek mengaku istrinya tak akan bisa makan jika dirinya tidak berjualan martabak sehari-hari. Terlebih, istrinya kini juga dalam kondisi sakit.
Novi juga menyebutkan bahwa sang kakek penjual martabak itu mengaku sudah dua bulan terakhir menderita stroke ringan. Sang kakek penjual martabak dan istrinya hanya tinggal berdua. Mereka tidak memiliki anak.
Baca Juga: Praktis Cuma Pakai Teflon, Begini Cara Membuat Martabak Manis di Rumah
Demi kebutuhan mereka berdua tercukupi, akhirnya sang kakek yang berjuang banting tulang dengan berjualan martabak keliling.