Suara.com - Down syndrome memengaruhi 1 dari setiap 700-800 bayi di dunia. Suatu kondisi kelainan genetik yang disebabkan ketika pembelahan sel menghasilkan bahan genetik tambahan dari kromosom 21.
Kelainan kromosom genetik 21 ini dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan dan intelektual. Hal inilah yang membuat banyak orangtua merasa tak terima saat bayi mereka didiagnosis down syndrome.
Mereka merasa takut akan hal yang tidak normal dan tidak mereka ketahui mengenai kondisi ini. Padahal, anak-anak dengan down syndrome memiliki kepribadian istimewa yang tak dimiliki orang lainnya.
Dilansir Bored Panda, mereka sangatlah baik, memiliki ketulusan yang besar dan penuh kasih sayang. Karenanya, tak sedikit pula anak-anak dengan down syndrome tumbuh dalam keluarga bahagia dan sehat, sehingga mereka memiliki kesempatan yang sama untuk hidup normal.

Hal tersebutlah yang berusaha diperjuangkan oleh seorang ayah tunggal asal Rusia. Memiliki seorang anak down syndrome membuatnya memiliki misi khusus untuk menunjukkan kepada dunia betapa unik dan hebatnya orang-orang dengan down syndrome.
Menurut lelaki bernama Evgeny Anisimov, semakin banyak orang dididik tentang kondisi ini, semakin sedikit prasangka dan pandangan negatif terhadap anak-anak dengan down syndrome.
Melalui berbagai unggahannya di Instagram, lelaki berusia 33 tahun ini diketahui membesarkan putranya Misha, yang menderita down syndrome, sepenuhnya sendirian setelah istrinya tidak dapat menerima kondisi yang dialami putranya dan memutuskan untuk meninggalkan keluarganya.
Ayah muda itu pun membagikan kisahnya kepada dunia melalui media sosial untuk menginspirasi para orangtua yang menghadapi tantangan yang sama untuk tidak pernah menyerah.
Awalnya, semua berjalan seperti yang ia rencanakan. Putranya yang ia namakan Misha lahir dengan selamat. Namun karena mereka tidak menjalani amniosentesis sebelumnya, yakni memeriksa sampel air ketuban saat kehamilan, untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada janin mereka pun baru mengetahui kondisi yang dialami sang putra.
Baca Juga: Ikut Rombongan Anak STM Demo ke Istana, 2 Siswa SD Ditangkap Polisi
"Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan ketika saya mengetahui bahwa putra saya menderita down syndrome. Saya pikir tugas saya sekarang adalah mematikan emosi, menyalakan pikiran, mendukung istri saya karena saya yakin itu akan lebih sulit baginya," jelasnya seperti dikutip Bored Panda.