LGBT di Asia Sulit Dapat Pekerjaan? Ini Hasil Survei The Economist

Jum'at, 08 Januari 2021 | 17:58 WIB
LGBT di Asia Sulit Dapat Pekerjaan? Ini Hasil Survei The Economist
Ilustrasi kelompok LGBT (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kontradiksi ini membutuhkan sorotan yang lebih terang tentang bagaimana perusahaan Asia menerima kaum LGBT, mengingat adanya kekhawatiran seputar pengungkapan orientasi seksual / identitas gender seseorang di tempat kerja," tulis EIU dalam rilis tersebut.

Sejauh ini hasil survei menyebut dua negara yang mendominasi Asia, China dan India menunjukkan perubahan yang lebih terbuka dalam menerima keberagaman LGBT.

"Seiring dengan pertumbuhan pengaruh geopolitik, pandangan perusahaan menjadi lebih selaras dengan karyawan. Kelompok muda dan dinamis yang mempromosikan hak-hak LGBT menjadi prioritas dibandingkan senior mereka." 

Warganet ramai-ramai boikot Unilevver (Instagram/Unilever)
Warganet ramai-ramai boikot Unilevver (Instagram/Unilever)

Di Indonesia, mengakui keberagaman di tingkat perusahaan masih menjadi hal yang tabu, terbukti dari serangan warganet terhadap akun Unilever ketika mereka menyatakan dukungannya untuk gerakan LGBT.

Sikap perusahaan multinasional tersebut langsung disambut kecaman keras dari warganet Indonesia hingga muncul ancaman untuk memboikot produk Unilever.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI