Suara.com - Meski masih turun hujan sesekali, Indonesia kini tengah bersiap memasuki musim kemarau. Panas matahari akan terasa lebih menyengat, dan suhu yang tinggi bahkan akan dirasakan sampai ke dalam rumah. Cara paling mudah untuk membuat rumah terasa lebih dingin dan sejuk tentunya dengan menyalakan pendingin ruangan atau AC. Namun, menyalakan AC terus-menerus juga membuat tagihan listrik membengkak.
Udara dingin dari pendingin ruangan juga seringkali membuat kulit dan bibir kering, serta mata yang mudah perih dan lelah, apalagi kalau terlalu lama berada di dalam ruangan ber-AC.
Faktanya, masih ada cara-cara lain untuk mendinginkan rumah dan membuat udara di dalam rumah terasa lebih sejuk. Beberapa di antaranya mungkin Anda sudah tahu atau pernah mendengar. Sementara, beberapa lainnya mungkin belum disadari sebelumnya, namun ternyata mudah dilakukan.
Mengurangi ketergantungan pendingin ruangan di musim kemarau bukan cuma bisa membuat Anda berhemat, tapi juga lebih ramah lingkungan. Maka dari itu, Dekoruma punya enam cara mudah untuk membuat rumah Anda terasa lebih sejuk selama musim kemarau, tanpa pendingin ruangan.
1. Dinding Berwarna Terang
Terutama dalam ruangan yang ukurannya tidak terlalu besar, menggunakan cat dinding berwarna terang adalah krusial. Selain memberikan efek ruangan yang lebih besar, cat dinding berwarna terang seperti putih tidak akan menyerap panas di siang hari dan mengeluarkannya di malam hari.
Cat dinding berwarna gelap seperti hitam atau biru tua akan menyerap panas matahari di siang hari. Yang kemudian, keluar pada sore dan malam hari, membuat temperatur ruangan meningkat.
Sementara itu, cat berwarna putih atau abu-abu muda akan cenderung memantulkan cahaya, alih-alih menyerapnya.
2. Memakai Peralatan Elektronik Secukupnya
Sebagian orang mungkin sudah mengetahui bahwa peralatan elektronik juga merupakan sumber panas di dalam rumah. Untuk itu, selalu biasakan untuk menggunakan peralatan elektronik secukupnya.
Meminimalkan penggunaan lampu di siang hari sebisa mungkin, bahkan LED sekalipun, mematikan televisi, komputer, atau barang elektronik lain ketika sudah tidak dipakai.
Baca Juga: Tak Perlu Nyalakan AC, Ini 3 Cara Membuat Tidur Nyenyak saat Musim Panas!
Tidak hanya sampai di situ, kebiasaan-kebiasan kecil seperti meninggalkan charger ponsel masih tercolok juga bisa menyebabkan peningkatan suhu. Ingat bahwa alat apapun yang dialiri listrik menghasilkan panas.
3. Hindari Penggunaan Material Sintetis
Cara ini yang terkadang tidak disadari oleh pemilik rumah karena terkesan sepele. Namun, ternyata cukup memberikan pengaruh terhadap rasa sejuk di rumah. Material sintetis dalam hal ini adalah kulit sintetis untuk sofa atau bahan kain sintetis seperti polyester atau kanvas yang dipakai untuk perabot lainnya.
Bahan-bahan ini memang lebih murah dibandingkan kulit asli, linen, atau katun. Namun, material ini kurang breathable atau membuat kulit tidak bisa bernapas atau tidak menyerap keringat.
Dengan udara yang sudah panas dan berkeringat, kulit yang terkena material ini akan terasa lebih panas, lengket, dan lembab. Oleh karenanya, lebih baik mengeluarkan dana yang lebih banyak untuk kenyamanan Anda dan keluarga di rumah.
4. Membuka Pintu dan Jendela Lebar-lebar
Ruangan yang jarang dipakai di rumah biasanya ditutup pintu dan jendelanya. Meski tidak digunakan, coba untuk membuka pintu dan jendela ruangan di siang hari pada musim kemarau. Menutup ventilasi hanya akan membuat udara panas terperangkap dan membuat ruangan panas bahkan saat malam hari.
Cara ini akan lebih efektif kalau rumah Anda menggunakan sistem ventilasi silang. Ini berarti adanya dua ventilasi (pintu atau jendela) yang dipasang berhadap-hadapan dalam sebuah ruangan.