Suara.com - Banyak orang lebih mengenal istilah ekosistem dibanding bioma. Padahal keduanya memiliki kesamaan, yakni merupakan satu kesatuan antara tempat tinggal makhluk hidup yang saling berkaitan. Tapi, apa sih bioma itu?
Mengutip Ruang Guru, Sabtu (18/6/2021), bioma pada dasarnya sama dengan ekosistem tapi dengan cakupan yang lebih besar dan lebih luas.
Jika ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, maka bioma hanya tentang benda hidup yang ada di lingkungan tersebut. Bioma terbentuk karena adanya perbedaan letak geografis dan astronomis.
Bioma disebut juga sebagai vegetasi utama, atau makhluk hidup yang mayoritas menempati wilayah tertentu dalam jumlah banyak dan luas.
Di dunia setidaknya ada 7 jenis bioma yang diakui, dan pengelompokannya didasarkan pada jenis tumbuhan yang hidup di wilayah tersebut. Berikut daftarnya:
1. Hutan hujan tropis
![Ilustrasi hutan hujan tropis. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2019/01/02/76206-ilustrasi-hutan-hujan.jpg)
Hutan hujan tropis merupakan bioma dengan vegetasi flora dan fauna yang paling variatif. Tanahnya subur, dan sering disebut sebagai hutan belantara dengan hidupnya hewan liar di dalamnya.
Meskipun jumlahnya sangat sedikit, dan hanya 2 persen menutupi permukaan bumi, tapi 50 persen hewan dan tumbuhan yang ada di bumi hidup di hutan hujan tropis.
Indonesia sendiri merupakan negara yang punya tutupan hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia setelah Brazil dan Kongo. Sehingga Indonesia bisa disebut dengan megabiodiversity country, karena punya banyak jenis hewan dan tumbuhan.
Baca Juga: Fakta Menarik Kepulauan Sangihe
Seperti namanya yang ada kata “hujan”, bioma ini selalu berada dalam kondisi basah dan lembap. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan merata. Tidak hanya itu, sinar matahari yang didapatkan juga merata sepanjang tahun.
Adapun hutan hujan tropis banyak di wilayah garis khatulistiwa. Artinya, negara-negera yang dilewati garis itu akan punya hutan hujan tropis yang banyak. Seperti misalnya, Amerika Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika.
2. Hutan gugur

Hutan gugur merupakan hutan yang mengalami empat musim, yaitu panas, dingin, semi, dan gugur. Salah satu ciri khas dari bioma ini adalah pada 'kebiasaan' sifat pohon di dalamnya.
Pohon-pohon di hutan gugur akan menggugurkan daunnya. Selaiknya pohon jati yang mengugurkan daunnya dan pohon sakura yang bunga dan daunnya berguguran.
Mengugurkan atau meranggas dilakukan untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Hasilnya, pohon bisa mengurangi penguapan air yang biasa terjadi di daun, yang membuat pohon punya cadangan air lebih untuk hidup.