Suara.com - Sosok Sarah Salleh dikenal sebagai calon ratu kerajaan Brunei Darussalam. Sarah Salleh adalah istri dari Putra Mahkota Brunei Darussalam, Al-Muhtadee Billah.
Sebagai calon ratu, sosok Sarah Salleh sering menjadi sorotan. Tidak hanya itu, Sarah Salleh dikenal punya sederet prestasi.
Sarah Salleh dilahirkan pada 9 April 1987 silam dengan nama Dayangku Sarah di Raja Isteri Pengiran Anak Saleha Hospital. Ia adalah anak ketiga sekaligus termuda di keluarganya.
Dirangkum Suara.com dari laman Brunei Resources dan Unofficial Royalty, inilah beberapa fakta lainnya soal Sarah Salleh sang calon ratu Brunei.
Memiliki darah Swiss dan kerabat jauh anggota kerajaan
Sarah Salleh adalah anak bungsu dari pasangan Pengiran Salleh Ab-Rahaman dan Rinawaty Abdullah. Namun, sang ibu dulunya memiliki nama Suzanne Aeby dan berasal dari Swiss.
Selain itu, ayah Sarah Salleh merupakan keturunan laki-laki dari seorang Sultan Brunei. Dengan begitu, keluarga Sarah Salleh masih merupakan kerabat jauh keluarga kerajaan.

Menikah di usia muda
Sarah Salleh menikah dengan Putra Mahkota Al-Muhtadee Billah pada usia muda. Pernikahan tersebut dilakukan ketika Sarah masih berusia 17 tahun.
Baca Juga: Drama Kerajaan Inggris Makin Panas, Pangeran Harry Buat Memoar Bongkar Sikap Asli Charles
Pasangan ini menikah pada 9 September 2004 silam. Saat itu, Al-Muhtadee Billah berusia 30 tahun.
Pada saat menikah, Sarah Salleh juga masih berstatus sebagai mahasiswi di Paduka Seri Begawan Sultan Science College. Ia pun menyelesaikan pendidikannya pasca menikah.
Pernikahan Sarah Saleh menjadi salah satu pernikahan terbesar di Asia
Sarah Salleh dan Al-Muhtadee Billah menikah di Istana Nurul Iman yang merupakan istana terbesar di dunia.
Upacara pernikahan digelar selama 3 hari dengan mengikuti tradisi Islam. Setelah upacara pernikahan, pasangan ini melakukan karnaval berkeliling Bandar Seri Begawan menggunakan mobil Rolls-Royce emas.
Pernikahan mereka juga dihadiri tamu penting seperti Pangeran Richard yang mewakili Ratu Elizabeth II, Putra Mahkota Naruhito dari Jepang, Yang di Pertuan Agung Malaysia, Pangeran Bandar dan Pangeran Saud al-Faisal dari Arab Saudi, serta kepala negara Singapura, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.